SP 5 Pasien : Mengajarkan Pasien Melakukan BAB/BAK Secara Mandiri




a)      Menjelaskan Tempat BAB/BAK yang sesuai
b)      Menjelaskan Cara Membersihkan Diri Setelah BAB/BAK
c)      Menjelaskan Cara Membersihkan Tempat BAB/BAK

  1. Fase Orientasi
    1. salam : ”selamat pagi ibu?
    2. eveluasi dan validasi : ” Bagaimana perasaan ibu hari ini?  ”baik.....!  apa sudah dijalankan jadual kegiatannya?
    3. Kontrak : Sesuai janji kita kemaren , hari ini kita akan mebicarakan tentang berak dan kencing yang baik. Kita akan latihan kira-kira 20 menit ya?ibu maunya dimana?apa disini saja?
    4. Tujuan : Tujuan dari latihan ini supaya ibu mengetahui bagaimana berak dan kencing yang baik, agar kuman-kumannya tidak menyebar.

  1. fase kerja
      ” Dimana biasanya ibu berak dan kencing??....benar bu, berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak disembarang tempat ya......”
”Sekarang coba ibu jelaskan kepada saya bagaimana cara ibu cebok?”””
”Sudah bagus ya bu, yang perlu diingat yaitu cara cebok yang bersih setelah berak yaitu dengan menyirami air dari arah depan kebelakang. Jangan sampai terbalik ya bu.......cara seperti ini digunakan untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada dianus ke bagian kemaluan kita. ”
” Setelah ibu selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di WC. Jika ibu membersihkan tinja/air kencing  seperti ini berarti ibu ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran tinja/air kencing..”
Jangan lupa ibirapikan kembali pakaian sebelum keluar WC, lalu cuci tangan menggunakan sabun.
  1. fase terminasi
      ”Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAK/BAK yang baik??
      ” Coba ibu jelaskan kembali bagaimana  cara BAK/BAK yang baik..” Bagus...”!!
      ”Untuk selanjutnya ibu bisa melakukan cara-cara yang telah saya jelaskan tadi”....
      ” Baiklah saya akan memasukkan nya kedalam jadual harian ibu ya???????
      ” Nach....” besokkita akan ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauh mana ibu bisa
         melakukan jadual kegiatannya. Ibu maunya jam berapa??? Tempatnya dimana??
      Ok sampai ketemu besok ya bu......assalamualaikum...!!!!!

Strategi pelaksanaan pasien dengan resiko bunuh diri




SP 4 pasien : membuat rencana masa depan yang lebih realistic bersama pasien, mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang lebih realistis, memberi dorongan pasien melakukan kegiatan pasien dalam rangka meraih masa depan ynag lebih realistis.
Orientasi
1.      Salam :  “asslammualaikum K , selamat pagi ? “ 
2.      Evaluasi validasi :  bagaimana perasaan K hari ini ?” baik….! Alhadulillah….Bagaimana K apakah sudah dijalankan jadual  kegiatannya? “Bagus….”
3.      Tujuan : “Baiklah K pada hari ini kita akan membuat suatu rencana kedepan yang mau K capai  tujuannya supaya K dapat mengontrol keinginan K untuk bunuh diri itu dengan melaksanakan rencana – rencana  yang K buat untuk mencapai masa depan K nantinya” “bagaimana K apakah K setuju…..?” bagus…..”
4.      Kontrak : “ berapa lama kita bicara ?” 20 menit ya…..?” mau dimana…..?” disini saja ya…..?” baik…?

Kerja
“ K … apa yang menjadi keinginan  dalam hidup  K selama ini?” “benarkah K ingin menjadi seorang  penjual bunga hias ?” “ lalu apakah K sudah punya rencana /ancang- anacang kegiatan/ persiapan untuk memulai jualan bunga hias tersebut ?” “ sudah…… bagus ?” “ kalau suster boleh tau apa yang sudah K siapkan untuk itu?”  “ o… jadi K sudah lama menabung untuk modal usaha tersebut… bagus “, “ lalu apa lagi yang K siapkan selain modal / uang ?” wah… ternyata K ini berbakat jadi pengusaha karena K sudah banyak kenalan orang – orang dibidang penjualan bunga hias ternyata”,   “ lalu apakah K sudah melirik tempat- tempat yang strategis untuk tempat penjualan bunga hias tersebut?” “ wah …. Cemerlang sekali ide K itu, jadi K sudah merencanakan untuk menjual bunga hias tersebut di pasar dan mempromosikannya kepada teman – teman K yang pengagum bunga hias gitu…..wah bagus sekali…?” “ baiklah K jika itu yang K inginkan selama ini maka suster berharap supaya K dapat melaksanakannya dengan sepenuh hati, apalagi untuk berjualan bunga hias kita memang memerlukan kesabaran dan keterampilan dalam mengembangkanya namun itu semua akan dapat K lalui apabila K bersungguh – sunguh dalam menjalaninya dan jangan lupa K bero’a selalu kepada Tuhan YME supaya K dapat menjalani usaha itu dengan terampil dan sabar,dan  suster harap dengan kesibukan K nanti K tidak lagi terfikir untuk bunuh diri lagi “.

Terminasi
Evaluasi subjektif : “ bagaimana perasaan K setelah kita membicarakan mengenai rencana K kedepannya ?’’
Evaluasi objektif : “ K bisakah K sebutkan lagi apa- apa saja rencana yang K siapkan untuk jualan bunga hias ….!” “ baik…”
Rencana tindak lanjut: “Baiklah K besok kita sambung lagi bincang- bincang kita, suster akan melihat apa- apa saja yang K siapka lagi untuk keinginna K tersebut”
Kontrak yang akan datang : “baiklah K besokpukul 9:00 suster akan datang ke sini lagi untuk melihat kegiantan- kegiatan yang selalu K lakukan “ “apakah K bersedia?” “tempatnya disini saja ?”
“ baiklah K suster permisi dulu sampai ketemu besok, asslammua’alaikum”

STRATEGI PELAKSANAAN 4 TINDAKAN PERAWATAN PADA PASIEN PRILAKU KEKERASAN (PK)



ORIENTASI
1. Salam
            Assalamualaikum Buk”,
“Selamat Siang”.
2. Evaluasi dan validasi
            “ Bagaimana kabar Ibuk sekarang?” “Apa yang ibuk rasakan?” “Apakah ibuk telah melakukan atau mempraktikkan apa yang kita pelajari kemaren?” “bagaimana rasanya, setelah ibuk mempraktekkan hal tersebut?” “Coba suster liat jadwal kegiatan yang telah ibuk isi”. “Iya bagus, ibuk telah ada mempraktekkannya”. “dilanjutkan ya buk”.
3. Kontrak
            ”Sesuai dengan kontrak kita yang kemaren, hari ini selama 20 menit kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengendalikan emosi dengan spiritual”. ”dan juga sesuai kontrak kita yang kemaren, kita berdiskusi di ruangan ini, ya buk”.

4. Tujuan
            “Dengan kita  berdiskusi tentang mengendalikan emosi dengan cara spiritual, ibuk akan lebih mudah mengontrol emosi dan ibuk akan lebih dekat dengan Tuhan”. “Dan hati ibuk akan terasa lebih nyaman dan tenang”.

KERJA
“sebelumnya apakah ibuk melaksanankan sholat 5 waktu tiap harinya?” “apa kendalanya kalau ibuk tidak melaksanakan sholat?” “kalau lupa, suster akan bantu mengingatkan dan kita pampang jadwal sholat, di dekat kasur ibuk ini.” “juga kita akan masukkan ke dalam jadwal harian ibuk”. 
“ketika ibuk telah selesai sholat, apakah ibuk berdoa”. “ya, sudah bagus.. karena dengan berdoa masalah kita akan tersampaikan kepada Tuhan dan dapat meminta pertolongan dari NYa”
“di dalam doa kita juga bisa minta perlindungan, dan minta tenangkan hati jika ibuk emosi.”
“caranya, kita bisa ucapkan “Ya Allah, tenangkan lah hati hamba Mu ini, jika hamba emosi, selalu  ingatkanlah hamba kepada Mu, dan bantulah hamba dalam penyelesaian masalah ini”. “kata-kata tersebut dapat ibuk katakan ketika ibuk berdoa” “apalagi selesai sholat”.
“Coba ibuk praktekkan doanya”. “ya ibuk sudah bisa”.
“apakah ibuk bisa membaca Al-quran?”. “kalau begitu, ibuk langsung saja membaca Al-quran setelah selesai sholat dan doa”. “ibuk punya Al-quran disini kan?”. “suster akan meminjamkannya pada ibuk, nanti habis diskusi ini, akan suster hantarkan”.
“ketika ibuk sedang emosi, apa yang teringat oleh ibuk”. “ kalau gitu, mulai sekarang kita robah. Ibuk tidak boleh berkata-kata demikian, jika ibuk terus melakukan itu, emosi ibuk akan bertambah”.
“ibuk bisa kan membaca istigfar”. “ketika ibuk emosi sebaiknya yang ibuk ucapkan adalah “Astagfirullahala’zim” coba ibuk katakana,, Iya bagus”. Mulai sekarang itu yang ibut sebut ya. Dengan demikian ibuk akan lebih dekat pada Tuhan dan emosi ibuk akan berkurang”.
TERMINASI
1. Evaluasi Subjektif
            “ Bagaimana perasaan ibuk setelah kita berdiskusi ini?. “ya, alhamdullah”.
2. Evaluasi Objektif
            “Oya, coba ibuk sebutkan kembali apa saja yang kita ucapkan ketika berdoa selesai sholat?” “Ya, sudah bagus”. “Ketika ibuk sedang emosi, apa sebaiknya yang kita katakan?”. “bagaimana ucapanny?. “ya benar”.
3. Rencana Tindak Lanjut
            “bagaimana kalau kita masukkan kegiatan sholat, berdoa dan membaca istigfar ke dalam jadwal kegiatan harian ibuk ini.” “ibuk sudah tau kan bagaimana cara mengisinya”. “ya baiklah”. “jangan lupa ditulis ke sini ya buk”.
4. Kontrak waktu
” Dan Bagaimana kalau suster datang kembali hari besok?”
”Kita akan berdiskusi tentang obat yang ibuk gunakan ini, suster akan menjelaskan cara mebggunakan obat dengan benar”. ”Mau di mana kita berdiskusi untuk besok? Bagaimana kalau di sini lagi?”
”kalau begitu, sampai ketemu besok ya buk, suster permisi dulu”
”Assalamualaikum.”

SRATEGI PELAKSANA RS JIWA HB.SA’ANIN PADANG




Hari /tanggal                       :
Nama klien                          :
No.MR                                :
Dx/SP ke/pertemuan ke       :
Nama perawat pelaksana     :

A.    Proses keperawatan
1.      Kondisi klien : klien tampak bingung,klien mondar mandir dan tampak gelisah. Klien suka berbicara tidak jelas
2.      Diagnosa keperawatan : halusinasi
3.      Tujuan khusus :  Klien dapat membina hubungan saling percaya
                           Klien dapat mengenal halusinasinya
                           Klien dapat mengontrol halusinasinya
4.      Tindakan keperawatan :
- Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik
- Diskusiksn dengan klien tentang halusinasinya
- Identifikasi jenis, waktu, isi, situasi, dan respon klien terhadap halusinasinya
- Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan jikan halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan
- Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menggunakan obat secara teratur
- Ajarkan cara memsukkan menggunakan obat secara teratur ke dalam jadwal rencana kegiatan harian

Sp 4 klien : melatih pasien menggunakan obat secara teratur

Orientasi
Salam : Assalammualaikum,selamat pagi ibu R.
Evaluasi/validasi : Bagaimana perasaan ibu R hari ini?
Apakah suara-suaranya masih muncul ?
Apakah sudah dipakai  tiga cara yang telah kita latih ?
Apakah jadwal kegiatannya sudah ibu R laksanakan ?
Apakah pagi ini sudah minum obat?
Bagus....
Hari ini kita akan membahas tentang obat-obatan yang ibu R minum.
Kontrak : Kita akan diskusi selama 15 menit sambil menunggu makan siang.
Di sini saja ya ibu R?

Kerja:
 Apakah ibu R merasakan bedanya setelah minum obat secara teratur?
 Apakah suara-suara itu telah berkurang/hilang ?
 Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu R dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi.
 Berapa macam obat yang ibu R minum ?  Ini yang warna orange (CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP)  3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, ibu R akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis ibu R bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Ibu R juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya ibu R harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya ibu R. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama  kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Ibu R juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”

Terminasi:
Evaluasi/validasi : Bagaimana perasaan ibu R setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara?
Coba ibu sebutkan!
Bagus....
Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan ibu R. Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau  pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang.
 Kontrak : Bagaimana besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita bicarakan.
Ibu R mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. sampai jumpa. Wassalammu’alaikum.