KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN KEPERAWATAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Penelitian dan pengembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan,dimana penelitian dasar bertujuan untuk menemukan pengetahuan secara praktis yang dapat diaplikasikan.penelitian bertujan juga untuk menemukan dan mengembangan serta memfalidasi suatu produk.
Dalam penerapannya penelitian merupakan faktor yang fundamental dalam penerapan sebuah praktek atau suatu tindakan medis. Dimana penelitian memfasilitasi sebuah kebenaran dalam suaru tindakan yang dilakukan, dan juga penelitian merupakan jaminan mutu yang dapat diterima oleh masyarakat luas.
 Pada pengembangan penelitian ada beberapa hal harus diperhatikan diantaranya pembuatan kerangka konsep dan hipotesa dalam suatu penelitian. Kerangka konsep merupakan suatu cara yang dilakukan dalam penulisan atau perencanaan dalam penulisan laporan penelitian, kerangka konsep ini berguna untuk memudahkan peneliti dalam menyusun permasalahan yang ingin dikaji dalm suatu penelitian. Dan juga kerangka konsep merupakan langkah awal dalam pembuatan laporan penelitian.
Selain penggunaan kerangka konsep yang harus diketahui adalah jenis-jenis penelitian yaitu diantaranya penelitian kulitatif. Penelitian kualitatif ini adalah salah satu penelitian yang bertitik tolak pada kualitas objek kajian.
Melihat sangat efektifnya penggunaan dari kerangka konsep dan jenis- jenis penelitian maka peneliti tertarik dalam membahas hal-hal yang terkait dengan kerangka konsep dan jenis-jenis penelitian tersebut.     



B.     Tujuan
a)      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan secara umum mengenai kerangka konseptual dan hipotesa penelitian, serta penelitian kualitatif
b)     Tujuan Khuusus
·         Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian kerangka konseptual penelitian
·         Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian hipotesa dan hipotesis penelitian
·         Mahasiswa mampu menjelaskan tentang bentuk rumusani hipotesis
·         Mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis- jenis rumusan dari hipotesis
 

BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

       I.            KERANGKA KONSEP
Tahap yang penting dalam suatu penelitian adalah menyusun kerangka konsep. Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat di komunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keidakterkaitan antar variable. (baik variable yang diteliti maupun yang tidak di teliti) . Kerangka konsep akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori.

Untuk memudahkan, suatu konsep dari suatu istilah dapt dicermati pada batasan istilahnya. Misalnya, untuk memahami konsep keperawatan maka perlu dicermati batasan keperawatan. Keperawatan merupakan ilmu yang mempelajari sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang menurut MASLOW adalah FAKHA : Fisiologis, Aman, Kasih Sayang, Harga Diri, dan Aktualisasi diri serta upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar tersebut sebagai respon sakit yang dialami oleh pasien. Konsep ilmu keperawatan selalu didasarkan pada kajian paradigm tentang 4 hal, yaitu manusia, Sehat/Sakit, Lingkungan, dan keperawatan.

a.      Dasar Penyusunan Kerangka Konseptual Dalam Penelitian
àDasar Penyusunan Kerangka Konsep
Cara penyusunan Kerangka Konseptual penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Harus dibedakan kerangka konsep dengan kerangka operasional
·         Kerangka Konsep: Konsep yang dipakai sebagai landasan berpikir dalam kegiatan ilmu
·         Kerangka Operasional (karangka kerja) ; Langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal dilaksanakannya penelitian.
2)      Mengumpulkan semua sumber dan menyeleksi penelitian yang telah dipublikasikan, konsep atau teori.
3)      Mengidentifikasi dan mendefenisikan semua fariabel riset, mengategorikan kedalam kelompok (independent, dependent, intervening, confounding,control and random variable)
b.      Langkah Penyusunan
a.       Seleksi dan Defenisikan konsep yang dimaksudkan
b.      Identifikasi teori yang digunakan sebagai dasar penelitian
1.      Peneliti ingin meneliti prilaku klien dalam perawatan, maka dapat dipilih teori Lawrance Green, yang meliputi Predisposing, enabling, dan reinfosing.
2.      Pemenuhan kebutuhan pada perawatan diri: makan, minum, berpakaian, eliminasi, mandi, maka ditetapkan teori yang dipilih adalah dari OREM tentang self care deficit.
c.       Gambarkan hubungan antar variable dengan garis berarah
·         Arah (direction) dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah
·         Tempat ( position). Variabel A           Y (A ditulis terlebih dahulu
                                              B                 karena A lebih besar
                                                                   pengaruhnya terhadap Y    
                                                                  di bandingkan B)


·         Tanda dan symbol (Sign & Symbol) Digaris putus-putus untuk yang diteliti (            ) digaris jelas untuk varibel dalam kotak yang diteliti (           ) dan di garis putus-putus untuk variable yang tidak diteliti (            )
·         Keterangan setiap tujuan penelitian
·         Hubungan / Hipotesis ( A---- B )
·         Penagaruh ( A             B )
·         Sebab Akibat ( A              B )
Contoh :
Kerangka Konsep
Pengaruh Penerapan Teori adaptasi Terhadap Peningakatan Kinerja Perawat pada klien Anak dengan Ashma Bronkial (Nursalam 2003)
Peneliti perlu menjelaskan tentang pengaruh penerapan teori adaptasi dalam meningkatkan kinerja perawat anak dan meningkatkan system imunitas anak dengan ashma Bronkial serta keterkaitan beberapa variable











  II.              HIPOTESIS
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Jawaban sementar dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis. Jadi, hipotesis di dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenaannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak.
Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan karena hipotesis akan bisa memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan, pengumpulan, analisis dan interpretasi data. Uji hipotesis artinya menyimpulkan suatu ilmu melalui suatu pengujian dan pernyataan secara ilmiah atau hubungan yang telah dilaksanakan penelitian sebelumnya.
Hipotesis ditarik dari serangkaian fakta yang muncul sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dari fakta dirumuskan hubungan antara yang satu dengan yang lain dan membentuk suatu konsep yang merupakan abstraksi dari hubungan antara berbagai fakta.
a.      Syarat hipotesis (Ndraha, 1985: 53)
1.      Relevance : hipotesis harus relevan dengan fakta yang akan diteliti
2.      Testability : memungkinkan untuk dilakukannya observasi dan bias diukur
3.      Compatibility : hipotesis baru harus konsisten dengan hipotesis dilapangan yang sama dan telah diuji kebenarannya, sehingga setiap hipotesis akan membentuk suatu system.
4.      Predictive : artinya hipotesis yang baik mengandung daya ramal tentang apa yang akan terjadi atau apa yang akan ditemukan
5.      Simplycity : harus dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami dan mudah dicapai.


b.      Tujuan hipotesis
1)      Untuk menghubungkan antara teori dan kenyataan, dalam hal ini hipotesis menggabungkan dua domain
2)      Sebagai suatu alat yang ampuh untuk pengembangan ilmu selama hipotesis bias menghasilkan suatu penemuan (discovery)
3)      Sebagai suatu petunjuk dalam mengidentifikasi dengan menginterpretasi suatu hasil
c.       Sumber hipotesis
            Hipotesis didapatkan dari suatu fenomena atau masalah yang nyata, analisis teori, dan mengulas literature.
a.       Pengalaman praktik
Diagnosis keperawatan bisa menjadi suatu dasar pengembangan hipotesis, misalnya hubungan teoritis yang diidentifikasi Orem’s (1985; b215), tentang teori keperawatan diri dan kurangnya kebersihan dalam melakukan keperawatan muka sehubungan dengan adanya nyeri pada sendi dan keterbatasan pergerakan/ mobilitas.
Pertama, kita dapat menguji tentang efektifitas dari tindakan dalam mengurangi nyeri sendi dan meningkatkan mobilitas dan dampak perawatan individual. Contoh penulisan hipotesis meliputi : klien atritis yang menggunakan pengobatan relaksasi akan mengalami penurunan rasa nyeri dan membutuhkan waktu yang relative lebih sedikit dalam pengobatannya dibandingan dengan klien yang tidak mendapatkan terapi relaksasi.
b.      Teori
Hubungan yang digunakan dalam suatu teori dapat menjadi dasar dalam penyusunan hipotesis. Jika seorang peneliti tertarik melakukan pengujian terhadap suatu pernyataan dalam teori, akan membawa pengaruh yang besar dalam perkembangan praktek keperawatan.

c.       Kajian literature
Pada kajian literature, peneliti menganalisis dan mensintesis hasil dari berbagai penelitian. Hubungan yang diidentifikasi dari sintesis dalam suatu penemuan sangat berguna untuk penyusunan hipotesis. Meneliti factor yang mempengaruhi beban perawatan keluarga. Hipotesis yang digunakan berdasarkan pada sintesis dari hasil penelitian sebelumnya.

d.      Bentuk Rumusan Hipotesis
Pada hakikatnya hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan antar dua variable atau lebih yang dapat diuji secara empiris. Biasanya hipotesis terdiri dari pernyataan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan antara dua variable, yaitu variable bebas (independent variable) dan variable terikat (dependent variable). Variable bebas ini merupakan variable penyebabnya atau variable pengaruh, sedang variable terikat merupakan variable akibat atau variable terpengaruh.
Contoh : Merokok adalah penyebab penyakit kanker paru paru. Di dalam contoh ini merokok adalah variable independen (penyebabnya), sedangkan kanker paru paru merupakan variable dependen atau akibatnya.
Hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Oleh sebab itu, hipotesis harus mempunyai landasan teoritis bukan hanya sekedar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan.
Ciri – ciri suatu hipotesis sebagai berikut :
·      Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan dalam bentuk kalimat Tanya.
·      Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.
·      Hipotesis harus dapat diuji.
·      Hipotesis harus sederhana dan terbatas.

e.       Jenis –Jenis Rumusan Hipotesis
  Berdasarkan bentuk rumusannya, hipotesis dapat digolongkan menjadi tiga :
1.      Hipotesis kerja
Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul.

2.      Hipotesis nol atau hipotesis statistic
Hipotesis nol biasanya dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan.

3.      Hipotesis hubungan dan hipotesis perbedaan.
Hipotesis dapat juga dibedakan berdasarkan hubungan atau perbedaan dua variable atau lebih. Hipotesis hubungan berisi tentang dugaan adanya hubungan antara dua variable, sedangkan hipotesis perbedaan menyatakan adanya ketidaksamaan atau perbedaan diantara dua variable.











BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah :
1.    Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.  Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur
2.    Kerangka konsep memiliki 2 keuntungan yaitu mampu mengidentifikasi permasalahan/objek yang akan dikaji dan dapat melihat secara detail permaslahan tersebut dari fase awal sampai akhir
3.    Hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari suatu penelitian. Dimana hipotesis harus mempunyai landasan teoritis bukan hanya sekedar suatu dugaan yang tidak mempunyai landasan ilmiah melainkan lebih dekat kepada suatu kesimpulan
4.    Ciri – cirri suatu hipotesis sebagai berikut :
-       Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan dalam bentuk kalimat tanya.
-       Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti.
-       Hipotesis harus dapat diuji.
-       Hipotesis harus sederhana dan terbatas.

4.2    Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar pembaca khususnya tenaga keperawatan dapat menerapkan kerangka konsep dalam penelitian.



Daftar Pustaka


Fathoni.(2006).Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.PT Rineka Cipta:Jakarta
Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta: Jakarta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Salemba Medika : Jakarta
Rees,Colin.(2003).Introduction to Research for Midwives.Elsevier Limited:All nights reserved.Canada
Sugiyono.(2007).Metode Penelitian Pendidikan. Afabeta:Bandung

Tidak ada komentar: