EVALUASI DALAM RISET KEPERAWATAN



I.   PRINSIP EVALUASI
Prinsip– prinsip evaluasi dapat disimpulkan sebagai berikut:
  1. Kekuatan program: Tujuannya adalah promosi kesehatan dan perbaikan hubungan pribadi dari komunitas. Evaluasi membantu dalam memperoleh tujuan untuk melengkapi sebuah tujuan dan proses yang sistematis untuk memperkirakan program, pengaruhnya, dan hasilnya.
  2. Penggunaan berbagai pendekatant: Dalam menambah pendekatan multi disiplin, metode evaluasi mungkin jelas dan beragam. Tidak ada satupun pendakatan yang diunggulkan, tapi pilahan metode harus disesuaikan dengan tujuan dari satu program.
  3. Desain evaluasi digunakan untuk menjawab isu yang ada. Dasar komunitas dan focus program evaluasi, berakar pada pernyataan dalam komunitas dan merupakan dasar dalam pengkajian dari komunitas tersebut, seharusnya desain evaluasi, dapat mengukur criteria terpenting dari suatu komunitas.
  4. Menciptakan proses partisipasi: hanya sebagian anggota komunitas yang dikaji, dianalisa, direncanakan dan diimplementasi, mereka menjadi partner dalam evaluasi.
  5. Banyak fleksibelitas: Pendekatan evaluasi tidak harus kaku dan mendikte, atau akan menyulitkan untuk pendokumentasian penambahan, keragaman, dan sering terjadinya perubahan.
  6. Kapasitas: proses evaluasi, ditambahkan untuk mengukur hasil, harus menunjukan keahlian, pengetahuan, dan sikap yang berkaitan. Ini juga termasuk prosesional dan non professional yang sejawat.





B. PROSES EVALUASI
Program atau proyek evaluasi mempunyai ciri khas dari seluruh departemen dan konsultan yaitu berfokus mengukur dan mengevaluasi.
Untuk tujuan (evaluasi, melengkapi pengenalan program evaluasi), kita akan menggunakan 3 bagian model.  Dengan model ini kita dapat melihat proses implemetasi program, pengaruh program dan hasil dari suatu program.
Proses atau format jawaban dari pertanyaan evaluasi, yang kita lakukan, apa yang akan kita bicarakan untuk kita lakukan?. Dalam hal menyampaikan program, menyediakan tempat pertemuan, termasuk Hand Out pertemuan, dan perkembangannya.
Sebelum mempertimbangkan strategi evaluasi yang spesifik, sangat penting untuk menimbang “Evaluasi” dari program. Untuk melakukannya, review rencana program dan tanyakan pada dirimu pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Apakah aktivitas program dapat dinyatakan dengan kata-kata yang tepat, konsep yang dapat diukur?
  2. Apakah batasan waktu untuk pencapaian perubahan telah dimasukan?
  3. Apakah arah dan kepentingan dari perubahan telah dimasukkan?
  4. Apakah metode pengukuran perubahan telah dimasukkan?
  5. Apakah data yang akan diperlukan untuk mengukur objek-objek itu tersebut tersedia dengan  biaya yang layak?
  6. Apakah aktivitas program yang telah dirancang untuk menemukan objek-objek tersebut masuk akal?

C.  KOMPONEN EVALUASI
Mengapa mengumpulkan data evaluasi? untuk siapa data evaluasi diberikan dan untuk tujuan apa data evaluasi digunakan?. Program atau kegiatan apa yang akan dihasilkan dari evaluasi data?.Sebelum menggunakan strategi atau metode pada evaluasi dapat dipilih alasan fungsi dari evaluasi atau metode dalam evaluasi dapat dipilih alasan fungsi dari evaluasi data. Strategi evaluasi digunakan untuk menjawab satu dari beberapa tipe pertanyaan evaluasi yang tidak akan digunakan dalam evaluasi lain. Umumnya pertanyaan evaluasi focus pada area relevansi kemajuan yang dicapai, tingkat efesiensi dan efektivitas serta hasil.

D.  RELEVANSI     
Apa kebutuhan pada program, relevansi mencerminkan alasan untuk  membuat program atau aturan dari kegiatan. Pertanyaan yang relevan mungkin lebih penting untuk program yang sudah ada daripada program baru. beberapa contoh program direncanakan, seperti : skrining tekanan darah, untuk melihat ekspresi kebutuhan komunitas kemudian akan ditanyakan  secara rutin apakah program ini masih dibutuhkan?.Jelasnya, evaluasi itu tidak hanya untuk mengetahui program yang baru tapi untuk semua program. Biasanya konstan untuk memulai program baru adalah keadekuatan staf dan anggran belanja.


E.   KEMAJUAN
Apakah kegiatan program berlanjut sesuai dengan rencana yang diharapkan?.Apakah staf sesuai dengan materi yang tersedia pada jumlah yang tepat dan waktu yang tepat untuk melaksanakan program?.Apakah urutan yang diharapkan pada partisipasi klien dijadwalkan pada aktivitas program?. Apakah input dan output ditemukan beberapa untuk diputuskan dalam perencanaan? apakah jawaban untuk pertanyaan mengukur kemajuan pada program dan bagian pada proses atau evaluasi promotif.? Apakah program menguntungkan? Apakah program ini bermanfaat? Apakah program ini cukup bermaanfaat mendatangkang keuntungan ? efesiensi biaya evaluasi dapat mengukur hubungan antara hasil pada program dan keutungan persentasi pada program (termasuk nilai lebih dari staf dan material). Efisiensi biaya evaluasi adalah hasil program yang diperoleh didapatkan kurang murah dibandingkan  pendekatan yang lain. Analisa cost benefit perlu keterampilan lebih pada bidang ini, tetapi relevansi yang sangat  banyak. Bagian dari ekonomis dan pengaturan literature.



F.  KEEFEKTIFAN
Apakah tujuan program sudah ditemukan. Apakah klien puas dengan program? Apakah program dapat memberikan kepuasan dengan aktivitas dan keterlibatan klien? Fokus keefektifan pada evaluasi formatif dengan sebaik mungkin, dengan hasil yang seringkas- ringkasnya.

G.   HASIL
Apakah tujuan jangka panjang dari program? Sebagai hasil program, perubahan prilaku apa yang diharapkan pada 6 minggu, 6 bulan, 6 tahun kedepan? Tindakan pengefektifan mempercepat hasil, dimana hasil ukuran evaluasi dari aktifitas program diganti dengan alas an yang lebih baik.Hasil menemukan tujuan (apakah kesehatan telah ditingkatkan).

H.  STRATEGI EVALUASI
Program evaluasi yang dapat didefenisikan dengan konsisten, pengumpulan yang terus menerus.Analisa informasi dibuat untuk membuat  keputusan ( W.K Ketloyt Foundation 1993 ). Seperti pemilihan pendekatan atau cara mengumpulkan informasi adalah keputusan yang penting pada hal tersebut dan perlu untuk diputuskan dengan dilibatkannya dari awal. Sadar bahwa tidak ada pendekan yang lebih baik untuk sebuah evaluasi. Tapi pendekatan mana pun yang digunakan untuk ini harus dicocokan dulu dengan pertanyaan yang ada yang sifatnya menjawab.
Teori selektif pada pengumpulan data. Empat kunci poin yang perlu untuk dipertimbangkan dalam memutuskan metode apa yang digunakan :
  1. Apakah sumber yang tersedia ada untuk tugas dan evaluasi
  2. Apakah metodeyang digunakan peka terhadap responden/ partisipian dalam program ini ?.
  3. Bagaimana tingkat kepercayaan evaluasi terhadap hasil dari metode tersebut?
  4. Apakah penting data dikumpulkan untuk program keseluruhan dan ditujukan kepada siapa?.


I.   STUDI CASE
Studi case terlihat disamping untuk mencerminkan keadekuatan dalam memenuhi status kebutuhan. metode studi case, terdiri dari semua program yang dengan berbagai bentuk pada evaluasi. Data studi case dilakukan sejak observasi kegiatan program dilakukan, mencatat persiapan program, menyusun personel/anggota program, mencatat jumlah aktivitas statistic program, susunan atau keadekuatan data wawancara. Informasi yang dikumpulkan dari pengisisan kuesioner. Data subjektif dan objektif keduanya dapat dikumpulkan. Data subjektif termasuk informasi yang dikumpulkan secara primer dengan observasi pada partisipan atau staf program. Data objektif didapat dari organisasi dokumen atau kuesioner yang disusun atau wawancara. Perbeadaan atara data subjektif dengan data objektif tidak begitu nampak. semua pertanyaan memperlihatkan seberapa telitinya penulisan.mempunyai komponen objek seperti yang diharapkan. Data objektif dicatat semua dan ditulis oleh orang – orang dalam hal ini diperkenalkan sebagai data subjektif. Hal ini optimal untuk mendapatkan kedua data.

J.   OBSERVASI
Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data pada studi case. Observasi dapat dilakukan pada partisipan-partisipan atau non partisipan. Asumsi observasi partisipan memiliki batasan pekerjaan pada agency atau organisasi dalam mengumpulakan data tentang program kerja didalam kelompok. Non partisipan tidak mengansumsikan dan mengulang serta menguji program untuk ditunjukan pada saat ini. Tipe dari observasi dibuat dengan didasarkan atas pertanyaan yang dikumpulkan tentang program ini.
Data dapat diperoleh dari rekam medik,informasi lain yang diperoleh dari wawancara dengan orang lain/partisipan yang digunakan dalam pelayanan keperawatan professional yang diberikan kepada klien ketika wwancara dilakukan selalu memberi tanda/ focus pada topic pembicaraan selama dengan menggunakan pertanyaan yang mengandung 5W + 1H. Pertanyaan yang tidak formal terkadang disebut dengan “ wawancara yang tak terencana “ untuk melihat sejauh mana persepsi masyarakat tentang program ini.
Hasil dari wawancara yang tidak terencana dapat memberikan ciri khas pada sebuah struktur/ organisasi dapat meningkat. Berdasarkan pernyataan dari hal tersebut yang menyatakan bahwa wawancara/ interview merupakan alat/ sarana dari seorang pewawancara untuk memberikan pernyataan yang ada digunakan sebagai administrasi pribadi. Observasi dan wawancara yang digunakan dalam masalah pernyataan yang selektif.

K.  PERNYATAAN YANG SELEKTIF
Pernyataan yang selektif adalah tendensi alamiah dari seseorang yang dipaparkan dan dikategorikan menjadi pernyataan yang lain dari nilai utama.
Dalam proses ini memiliki batas pernyataan, garis besar masalah, misalnya untuk observasi pada klien yang diinginkan setiap pernyataan dari orang banyak pada  suatu komunitas dan apakah memilih penilaian terhadapa hasil/tugas kelompok pada fungsi (aspek negative).
Dalam masalah utama dari seleksi persepsi. Pernyataan menjadi klesifikasi yang harus diselesaikan yang mungkin berbeda dengan seleksi persepsi dari klien/ kesehatan komunitas yang lain.Efek yang paling berbahaya dari seleksi persepsi ini pada program evaluasi adalah ketika si pengamat harus cermat untuk menentukan program ini sukses/ tidak. Hal ini dapat menghasilkan sebuah Self Fulflling karena kesalahan pengamatan dapat terjadi dari ketidak cocokan data yang dapat hanya dari data pendukung. Yang paling penting poinnya adalah kita dapat membuat masalah dari seleksi persepsi yang dapat dan wawancara dengan penggabungan data dari klien dan perawat komunitas.Barang kali banyak poin penting yang harus kita sadari menjadi masalah dari memilih persepsi dan bagian observasi dan interview data dengan mencampur kelompok klien dan pemberi perawatan kesehatan. Pada kelompok untuk mengkategorikan maksud pembicaraan yang akan disampaikan.

L.   INTERAKTIF
Interaktif adalah keadadaan tambahan untuk disadari selama keseluruhan observasi. Ketika observer menggali (mengasah) peserta/non pesrta, mengamati dan mencatat aktivitas program.Pengaruh kehadiran orang – orang dan bentuk aktifitas pengamat. Hasil mungkin meningkat karena anggota staf sadar menjadi pengamat atau kerena mereka menunjukkan tentang kepuasan klien atau tidak puas. Semua strategi evaluasi dapat mempunyai komponen interaktif (mempengaruhi), tetapi kemungkinan pertimbangan pengaruh ( interaktif ) adalah kekuatan dalam studi kasus karena kehadiran (keberadaan) pengamat.
Dua teknik tambahan dari metode studi kasus adalah nominal grup dan teknik Dulphin. Kedua teknik merupakan dasar yang dipercaya oleh individu dalam program pengetahuan yang relevan.

M.   NOMINAL GRUP
Teknik nominal  grup menggunakan pertemuan struktur kelompok, selama semua individu diberikan tugas yang adil. Seperti daftar fungsi program. masalah program atau perubahan kebutuhan program.Setiap anggota ditanya dengan menulis program setiap anggota ditanya dengan menulis respon dikertas dan tidak berunding dengan orang lain. Diakhir 5-10 menit semua anggota menyampaikan ide mereka dan tiap ide dicatat (tanpa diskusi) jadi semua orang dapat melihat semua saran. Sekali waktu semua ide dapat dipresentasikan, mulai didiskusikan, selama ide-ide dapat diklarifikasikan dan dievaluasi. Setelah diskusi, penarikan suara dilakukan untuk menentukan keinginan kelompok untuk menjawab adanya perbedaan. Teknik nominal grup membolehkan semua individu untuk menyajikan ide mereka keseluruh kelompokm melibatkan seluruh kelompok untuk mengurangi pilihan persepsi dan meningkatkan kerjasam individu dalam keputusan kelompok karena orang percaya mereka dapat terlibatkan  dalam proses pembuatan keputusan.

N.  TEKNIK DELPHI
Teknik Delphi cenderung digunakan oleh studi yang besar, juga digunakan sebagai metode studi kasus,ini melibatkan serangkaian kuesioner dan laporan umpan balik yang ditunjukan responden dalam panel. Sebuah kuesioner dikirim menggunakan surat untuk preseleksi kelompok  (ini dapat dilakukan oleh semua staf perawat) kelompok klien, atau orang–orang administrasi program. Kebebasan responden menyatakan pikiran maka terus melaluinya dan mengulannganya. Dasar dalam respon kelompok, laporan umpan balik dan versi pembenaran kuesioner dikirim kepada responden menggunakan informasi umpan balik. Responden mengevaluasi jawaban pertama mereka dan melengkapi kembali kuesioner mereka.Proses selanjutnya untuk memulai menentukan nomor dari urutan umpan balik.

O.  PENGGUNAAN EVALUASI
Metode studi kasus dari evaluasi program dapat membantu menjawab pertanyaan yang relevan. Pertanyaan klien dan pemberian perawatan kesehatan membantu mengekplorasi persepsi dan bagaimana kebaikan program ini didapatkan. Mendefenisikan tujuan yang baik untuk menentukan luas masalah dan solusi tapi akan menawarkan beberapa pilihan yang memungkinkan. Pertanyaan pengambangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus. Tinggkat program ini dicapai memulai menentukan standar indikasi perkembangan pelayanan karena studi kasus memberikan pemeriksaan program, banyak dapat dipelajari jika program sudah ditempatkan.
Efesiensi biaya dari perubahan program sulit dievaluasi menggunakan metode studi kasus. Pertama mengevaluasi jika program dapat menawarkan kelebihan ekonomi. Program pembandingan sama harus ada. Kedua, metode studi kasus didesain untuk melihat 2 program dan membandingkannya. Bagaimanapun pertimbangan dapat membuat efesiensi operasional program itu berdasarkan dari pengamatan dan pengetahuan dari pengamat dan tidak didasarkan pada perbandingan dengan operasi lain.
Efektifitas penentuan jika program mempunyai hasil yang dimaksudkan untuk hasil segera setelah program ini, sebagai hasil yang tepat untuk mengukur konsekuensi jangka panjang. Walaupun metode kasus menentukan aspek keefektifan seperti mengolah tujuan dari program ditemukan dalam waktu yang cepat. ini sangat sulit untuk mengukur pengaruh jangka panjang.
           


P.   KEGUNAAN DARI EVALUASI
Beberapa survey dapat menjadi sangat variabel untuk menjawab pertanyaan yang relevansiatau perlu untuk diusulakan atau diterima dalam program. Khusunya jika prinsip – prinsip klien, Penyedia – penyedia dan manajemen adalah sebagai strategi evaluasi yang didapat dikonsentrasikan dengan subjektifitas dalam survey. Perasaan/ afek persepsi individu setiap respon pada setiap pertanyaan. Bagaimanapun, kebanyakan keputusan adalah didasarkan pada pengambilan yang subjektif, bukan realita objektif, konsentrasi penting adalah memahami siapa objek yang mengesankan untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan. Hal ini adalah penting adalah penting bagi perawatan kesehatan komunitas.yang menyatakan dalam persepsi klien yang menyatakan dari sisi tersebut sebagai penyelia perawat kesehatan.
Biaya efektipan dan hasil kesenangannya sulit untuk dibuktikan dengan menggunakan survey. Meskipun survey dapat menilai efesiensi dirasakan oleh program atau ide-ide pada beberapa alternative dalam mengoperasikan program “Cost Efesienasi”. Persepsi lain dalam bentuk hanya dalam contoh program yang sudah berkesinambungan. Tidak ada program perbandingan yang bisa dijadikan ukuran. Survey dapat menjawab sumber informasi pada beberapa cara karakteristik program yang dirasakan oleh responden  untuk  mendapatkan penyebab pergantian status kesehatan. Tetapi yang mengesankan adalah dicatatnya absensi dari beberapa kali perbandingan. Kelompok perbandingan khususnya penting dengan menganggap keefektifitasan penting. Hal ini tidak mungkin untuk dijelaskan apa bila program aktivitas menjadi kurang efektif dalam menjelaskan program pada objek yang sama.

Q.  UJI COBA
Dilengkapi dengan studi ekspremintal bisa menjadi jawaban untuk pertanyaan yang nyata. Apakah program ini membuat sesuatu menjadi beda? Apakah prilaku kesehatan pengetahuan dan perubahan etika sebagai hasil kegiatan program.? Apa kesehatan komunitas ada bedanya dengan dari yang di Rosemount?Bagaimana masalah dengan uji coba pada evaluasi program adalah mereka yang membutuhkan dalam implementasi. Yang dimaksud adalah orang – orang yang berpartisipan diseleksi sebagai proses untuk pengacakan untuk kelompok control dengan kelompok uji coba. Berbagai macam etik, politik, dan alas an – alsan kesehatan masyarakat.Seleksi terhadap implementasi adalah sulit karena terkadang menjadi tidak mungkin.Dilihat dari masalah ini uji coba adalah metode yang paling bagus untuk mengevaluasi hasil dari program dan hanya sebagai jalan untuk menghasilkan banyak informsi dengan membuat program yang berbeda.

R.  MONITORING
Tindakan memonitor berbeda antara rencana program dan apa yang sebenarnya terjadi. Focus monitoring merupakan tuntutan dari kegiatan program. Khususnya bagaimana program tersebut dapat dilaksanakan oleh siapa dan kapan  ( waktu yang digunakan oleh kegiatan ). Monitoring biasanya telah dilakukan gambaran dan meskipun sedikit.

S.      KEGUNAAN EVALUASI
Sarana monitoring mengukur perkembangan dan dapat digunakan untuk mengevaluasi jalannya program sehbungan dengan rencana dan anggaran belanjanya. Barangkali, tidak ada metode evaluasi lain yang lengkap dan sempurna untuk proses evaluasi sebagai sarana evaluasi. Tambahan, monitoring dapat melengkapi informasi dalam efisiensi-biaya dari program dengan mengukur rata-rata biaya dari sumber kebutuhan perpelayanan klien.
      Keefektifan program dapat diukur menggunakan sarana monitoring jika saran pencatatan pengeluaran bagus. Sarana monitoring tidak dapat membedakan relevansi program atau pengaruh jangka panjang dari program, bagaimana pun .

T.     ANALISA BENEFIT DAN EFEKTIFITAS BIAYA
Banyak yang menulis dan mendiskusikan tentang peningkatan biaya pelayanan perawatan kesehatan dan cara mengurangi biaya tersebut, kerusakan yang berlebihan, perawatan kesehatan disusun di US dan debat hebat memandang pro dan kontra penemuan alternative yang bervariasi untuk menghasilkan perawatan kesehatan dimana pengamatan untuk kebuthan isi biaya dan hingga peningkatan akses dan kualitas pemeliharaan. Setiap program mempunyai harga dolar yang dapat disebutkan antara sumber kebutuhan untuk ditawarkan dalam program ( contoh personalia dan perlengkapan peralatan ), dan manfaat dolar dapat menguntungkan dari memperbaiki kesehatan ( seperti peningkatan produktivitas pada pekerja ).
Dua dari metode kebanyakan ( umum ) dari analisa ekonomi dan manfaat program adalah cost benefit analisa ( CBA ) dan cost efektivenes analisis ( CEA ). Keduanya adalah teknik analisa resmi untuk mendaftar semua biaya ( lansung dan tak lansung ) dan konsekuensi ( negative dan positif ) dari fakta – fakta atau ketelitian program. Perbedaan antara CBA dan CEA adalah dasar untuk menilai dari bagian konsekuensi program. Di CBA konsekuensi atau manfaat dari program dinilai dengan dolar, ini membuat kemungkinaan perbedaan pada proyek yang berbeda, karena semua pengukuran dibuat dalam dolar. Untuk itu, harga atau nilai sebuah proyek dapat dipertimbangkan dan dipertanyakan jika manfaat dolar melampaui/ melebihi biaya dolar, jika demikian berapa banyak perbedaanya, CEA tidak menempatkan nilai dolar dalam setiap salah satu dari konsekuensi atau biaya dari sebuah proyek.
Pengeluaran yang lain yang digunakan untuk program apakah manfaat atau biaya adalah sulit untuk diukur ( contoh berapa nilai dolar yang dapat dianggarkan untuk tiap – tiap pencegahan bunuh diri pada program pencegahan primer untuk mencegah bunuh diri pada pemuda ). Untuk itu, CEA tidak sama dengan CBA yang tidak menerapkan jika total benefit melampaui total biaya.
Bagaimanapun, CEA dapat digunakan untuk membandingkan program dengan tujuan yang sama dan objektif ( contoh 2 perbedaan pendekatan pencegahan primer untuk mengurangi insiden pemuda bunuh diri membagi benefit yang sama, juga hanya perbandingan biaya yang dibutuhkan ( CEA ).

KESIMPULAN

            Beberapa metode evaluasi telah dipresentasikan dan didiskusikan. Tidak ada satupun yang dapat mengevaluasi komponen dari relevansi, perkembangan, efesiensi biaya, efektivitas dan hasil yang sama-sama bagus. Yang terpenting untuk diketahui tentang perbedaan evaluasi program dan untuk mendiskusikan manfaat dan batas masing –masing dengan komunitas sebagai perencanaan program dan sebelum program direncanakan.

Tidak ada komentar: