PRE PLANNING DIALOG INTERAKTIF NAPZA dan HIV AIDS RW III Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh



PRE PLANNING
DIALOG INTERAKTIF NAPZA dan HIV AIDS
  RW III Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukit Kecamatan Pauh

Sabtu, 11 April 2015

A.    Latar Belakang
Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang selayaknya mempunyai ilmu dan etika yang baik, Sehubungan dengan proses  perkembangan biologis masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, sehingga orang tua sulit untuk melepaskan otoritasnya yang seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak ingin melakukan aktifitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol aktifitasnya
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan  dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak (Boyke, 2000). Di usia muda proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan.
Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin tahu dianggap sebagai manusia dewasa, kaburnya nilai-nilai yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua, berkembangnya naluri sex akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder, kurangnya informasi mengenai sex dari sekolah atau lembaga formal serta berbagai informasi seks dan media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan-keputusan yang diambil mengenai masalah cinta dan sex begitu komplek dan menimbulkan  gesekan-gesekan dengan orang tua maupun lingkungan.
Berdasarkan pengumpulan data dan wawancara kepada masyarakat di wilayah RW II Kelurahan Batang Arau menunjukkan bahwa dari 134 orang remaja, Bila ada masalah, 60 % (80 orang)  remaja mengatasi masalah dengan diam dan 3% (4 orang) remaja dengan menggunakan NAPZA, 37 % (49 orang) remaja merokok, dan 22% (29 orang) menggunakan rokok lebih dari 10 batang/ hari, dan 79% (105 orang) remaja tertutup dalam berkomunikasi dengan orang tua.
Berdasarkan data di atas, Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Unand bermaksud mengadakan dialog interaktif tentang NAPZA dan HIV AIDS.

B. Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah mengikuti  kegiatan penyuluhan dan dialog interaktif diharapkan remaja mengetahui dan mengenal tentang bahaya NAPZA dan HIV AIDS.
2.  Tujuan Khusus
  Setelah kegiatan ini diharapkan remaja dapat :
a.       Mengetahui bahaya NAPZA bagi remaja.
b.      Mengetahui bahaya HIV AIDS

C. Pelaksanaan Kegiatan
1.     Topik
Bahaya NAPZA dan HIV AIDS bagi remaja.
2.      Sasaran dan target
Sasaran : Remaja dan seluruh warga RW II Kelurahan Batang Arau Kecamatan  Padang Selatan.
      Target   : Seluruh Remaja
3.      Metode
v Ceramah
v Tanya jawab
4.      Media dan alat
LCD
Mikrophone
Wireless
Kertas
Pena
5.       Waktu dan tempat
Hari / Tanggal   :  Sabtu, 11 April 2015  
Jam                    : 11.00 s/d selesai
Tempat              : MTsS Bustanul Ulum

6.       Pengorganisasian
Penanggung Jawab     : Ns. Yonrizal Nurdin, S.Kep.M.Biomed
                                       Ns. Randi Refnandes,S.kep
1.      Presenter               :  Frissy Lestari,S.kep
2.      Observer                :  Winda Susrianti, S.Kep
1)      Fasilitator           : Yosse Angri Yolla
Anneliese Satoko, S.Kep
Dewi Marlina, S.Kep
Freza Siska, S.Kep
Marlizayani, S.Kep
Nelvi Desmita, S.Kep
Suci Asha Rahmadini, S.Kep
Rizki Kurniadi, S.Kep
7. Setting Tempat








 
                                               



































 






































 
                                   
            Keterangan :                : Narasumber
                                                : Peserta
                                                : Fasilitator
                        : Observer
                        : Moderator


D. SUSUNAN ACARA
No.

Waktu

Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan Audiens
1.
5 menit
Pembukaan
§  Mengucapakan salam
§  Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan pertemuan

§  Menjawab salam
§  Menyepakati

2
20 Menit
Pelaksanaan Penyuluhan 
§  Moderator menjelaskan tertib acara.
§  Memberikan kesempatan pada
      pembicara I menjelaskan bahaya NAPZA bagi remaja
§  Memberikan kesempatan pada  pembicara II menjelaskan bahaya NAPZA dan HIV AIDS dari segi kesehatan   

§  Mendengarkan dan memperhatikan
§  Mendengarkan dan memperhatikan

§  Mendengarkan dan memperhatikan


3
30  Menit

Diskusi dan tanya jawab
§ Mengajukan pertanyaan
4
5 Menit
Penutup
§  Mendengarkan dan memperhatikan

E. Uraian Tugas
  1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan  remaja dan diskusi tanya jawab.
  1. Moderator:
§  Membuka Acara
§  Membuat kontrak waktu  pelaksaan kegiatan
§  Menjelaskan Tujuan dan Topik Penyuluhan
§  Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada narasumber
§  Memandu jalannya dialog
§  Menutup acara kegiatan
  1. Observer :
-          Mengamati proses pelaksanaan dari awal sampai akhir kegiatan.
-          Membuat  laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
  1. Fasilitator
-          Memotivasi peserta agar berperan aktif
-          Membuat absensi penyuluhan

F. Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
·         60 % remaja hadir sesuai rencana
·         Tempat dan media serta alat  sesuai rencana
·         Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
·         Narasumber hadir sesuai rencana
2.      Evaluasi Proses
·         Kegiatan dimulai tepat waktu
·         Peserta berperan aktif dalam  menjawab dan memberikan pertanyaan saat diskusi
3.      Evaluasi Hasil
     Setelah penyuluhan  diharapkan 60 % materi mampu di pahami oleh peserta









LAMPIRAN MATERI

Apa itu NAPZA

N arkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan dari tanaman sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan dapat menghilangkan rasa nyeri serta menimbulkan ketergantungan.

P sikotropika  adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan  perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Zat adiktif lainnya adalah bahan lain yang bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan

FAKTOR TERJADINYA PENYALAHGUNAAN NAPZA

v  Faktor kepribadian
v  Kondisi kejiwaan, kecemasan dan atau depresi
v  Kondisi keluarga
v  Kelompok teman sebaya
v  Ketersediaan dan kemudahan memperoleh NAPZA

Ketergantungan
Adalah penggunaan zat berulang yang menimbulkan toleransi (peningkatan dosis untuk mencapai efek yang sama) serta untuk menghindari gejala putus zat.

Gejala Putus Obat
Adalah gangguan mental dan fisik yang timbul bila penggunaan zat dihentikan pada seseorang dengan ketergantungan dan  kecanduan.

Kecanduan
Adalah perilaku ketergantungan berulang-ulang, dengan usaha untuk memperolah zat, disertai kekambuhan yang tinggi karena adanya kenangan yang berkaitan dengan penggunaan zat masa lalu.


Efek umum NAPZA terhadap susunan saraf pusat

1.  Depresi susunan saraf pusat
Menekan fungsi vital tubuh sehingga menurunkan kewaspadaan, pupill mata melebar, nyeri saat bernafas, denyut nadi lambat, menurunkan tekanan darah dan overdosis menyebabkan kematian karena penekanan pernafasan.
2.  Stimulasi susunan saraf pusat
Merangsang fungsi vital tubuh sehingga meningkatkan kewaspadaan, pupil mata mengecil, napas cepat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik dan metabolisme naik.

3.Intermitten stimulasi dan depresi SSP atau halusinogen
Perangsangan dan penekanan susunan saraf pusat terjadi berganti dan berulang terdapat pada halusinogen. Seseorang yang menggunakan zat golongan inii gejalanya sangat kacau, keadaan “teller” berselang-seling dengan tanpa perangsangan susunan saraf pusat.

TANDA UMUM PENYALAHGUNAAN NAPZA
1.   Sering membolos, kurangnya disiplin dan merosotnya nilai-nilai pelajaran.
2.   Mudah tersinggung, mudah marah, sering menguap dan mengantuk, malas, tidak memperdulikan masalah kebersihan diri.
3.  Suka mencuri, di mulai dari barang-barang kecil untuk membiayai kebutuhannya membeli narkotika dan obat-obat berbahaya.
4.  Sering menggunakan baju lengan panjang untuk menyembunyikan luka suntik pada lengan dan memakai kaca mata hitam.
LANGKAH PENANGGULANGAN NAPZA

1.  Upaya penyuluhan yang lebih intensif dan professional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya NAPZA.
2.  Pembinaan remaja dengan pendekatan persuasive.
3.  Kehidupan beragama di keluarga, di sekolah dan dimasyarakat perlu ditingkatkan.
4.  Kenali penyalahgunaan NAPZA secara dini.

BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA

            Narkotika dan psikotropika mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikis, depresi yang hebat, toleransi, gejala putus obat dan rusaknya organ-organ tubuh sepertii otak, jantung, ginjal, hati, bahkan mengakibatkan kematian.

CIRI-CIRI REMAJA YANG BERPOTENSI MENYALAHGUNAKAN NAPZA

v Perasaan rendah diri
v  Tidak bisa menunggu atau bersabar yang berlebihan
v  Suka mencari, melakukan hal-hal yang mengandung bahaya yang berlebihan.
v  Cepat menjadi bosan dan merasa tertekan, murung dan merasa tidak sanggup berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
v  Kurangnya motifasi atau dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam pendidikan atau pekerjaan.
v  Prestasi belajar cenderung menurun
v  Kurangnya berprestasi dalam kegiatan ekstra kulikuler.
v  Cenderung memiliki gangguan jiwa seperti kecemasan, obsesi, apatis, menarik diri dalam pergaulan, depresi kurang mampu menghadapi stress atau sebaliknya.
v  Cenderung mengabaikan peraturan-paraturan
v  Adanya perilaku yang menyimpang seperti hubungan seksual yang tidak terlindung, putus sekolah pada usia dini, perilaku antisocial, sering berbohong dan kenakalan remaja lainnya
v  Suka tidak tidur pada malam hari atau tidur larut malam
v  Berkawan dengan orang yang tergolong peminum berat atau memakai obat secara berlebihan.
v  Sudah mulai merokok pada usia yang lebih dini dari pada rata-rata perokok lainnya.

GEJALA DINI PENDERITA NAPZA

1.  Tanda-tanda Fisik
·     Kesehatan fisik menurun
·     Penampilan fisik menurun
·     Badan kurus, lemas, malas
·     Suhu badan tidak beraturan
·     Pernapasan lambat dan dangkal
·     Pupil mata mengecil
·     Warna muka membiru
·     Tekanan darah menurun
·     Kejang otot
·     Kesadaran makin lama makin menurun
·     Selera makan menurun

2.  Tanda-tanda di Rumah
  • Membangkang terhadap orang tua
  • Semakin jarang ikut kegiatan keluarga
  • Berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-temannya
  • Sering pergi kedisko, mall atau pesta.
  • Pola tidur berubah: pagi susah dibangunkan, malam suka begadang
  • Bila ditanya, sikapnya defensive atau penuh kebenciannya
  • Menghabiskan uang tabungannya dan selalu menghabiskan uangnya
  • Sering mencuri uang dan barang-barang berharga dirumah dan ini sering tidak diketahui
  • Sering merongrong keluarganya untuk mintak uang dengan berbagai alasan
  • Malas mengurus diri
  • Sering tersinggung dan mudah marah
  • Menarik diri dan sering dikamar dan mengunci diri
  • Sering berbohong
  • Bersikap lebih kasar terhadap anggota keluarga lainnya
  • Sekali-kali dijumpai dalam keadaan mabuk
  • Ada obat-obatan, kertas, timah, bau-bauan yang tidak biasa dirumah

PERAN ORANG TUA
·      Menjadi panutan
·      Menjadi teladan
·      Menjadi seseorang yang istimewa
·      Menciptakan suasana hangat di rumah
·      Mengerti dan menerima setiap anak sebagaimana adanya
·      Mendengarkan dan menghormai pendapat anak-anak membimbing mereka agar mampu membuat keputusan yang bijaksana
·      Memberikan pujian jika mereka berbuat baik
·      Meluangkan waktu bersama-sama anak-anak
·      Memberikan tanggung jawab pada anak-anak
·      Memperkuat nilai moral dan spiritual sesuai dengan agama
·      Mengetahui dan memahami bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
·      Mengetahui ciri-ciri dan pada seorang anak yang mempunyai resiko besar untuk menyalah gunakan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
Meminta bantuan ahli jika terdapat suatu kasus/permasalahan yang tidak dapat diselesaikan sendiri.

Tidak ada komentar: