Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh



BAB IV
PEMBAHASAN

Pada BAB ini akan membahas pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh dari tanggal 30 September 2013 sampai dengan 23 November 2013 yang akan dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan, dimana masing-masing tahap tersebut akan dibahas berdasarkan analisa SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap masing – masing tahap.

A.    TAHAP PERSIAPAN
Pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas bertujuan untuk membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan memberdayakan masyarakat (Community Empowerment) dalam mengidentifikasi dan menanggulangi masalah kesehatan yang ada dikomunitas. Dalam melakukan persiapan praktek profesi keperawatan komunitas yaitu melakukan pengurusan izin pemakaian lokasi praktek dan izin lainnya di kantor Dinas Kesehatan Kota Padang, Kantor Kesbangpol Padang, Kantor Camat Pauh, Puskesmas Pauh dan Kantor Lurah Pisang.
Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek profesi keperawatan di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang dilakukan yaitu:
1.      Serah terima secara resmi mahasiswa di Puskesmas Pauh dari pembimbing akademik ke pembimbing klinik,. Selanjutnya mahasiswa diserah terimakan ke pihak kecamatan Pauh dan kelurahan Pisang untuk diorientasikan secara umum gambaran daerah tempat mahasiswa praktek, khususnya di RW VI Kelurahan Pisang.
2.      Mengadakan pertemuan dengan ketua RW VI,  Ketua – ketua RT dan Tokoh Masyarakat sebagai upaya dalam menggerakkan peran serta masyarakat dengan melakukan pendekatan pada “ Key Person“.
3.      Mahasiswa juga langsung dibawa oleh pihak puskesmas ke posko yang akan ditempati oleh mahasiswa dalam 2 bulan kedepan dalam pelaksanaan kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas.

Tahap persiapan yang telah dilakukan tersebut sesuai dengan teori oleh Stanhope (1989) yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan kita harus terlebih dahulu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan kemudian melibatkan orang-orang yang cocok serta membuat komitmen untuk bekerjasama. Setelah lahan praktek ditinjau mahasiswa mulai melakukan Winshield Survey yaitu melihat secara garis besar situasi dan keadaan wilayah RW VI kelurahan Pisang dengan format kuesioner yang telah dibuat. Hal ini dikoordinasikan dengan pengurus seperti pihak puskesmas, camat, lurah, ketua RW, ketua RT, dan ibu-ibu kader.

ANALISA SWOT TAHAP PERSIAPAN
Kekuatan
  • Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa untuk mempersiapkan kegiatan bersama-sama
·         Bimbingan yang diberikan oleh pembimbing akademik dan klinik.
·        Peserta yang datang antusias dan banyak menyumbangkan ide-ide kegiatan yang dilakukan sesuai yang dirasakan perlu dan dibutuhkan oleh masyarakat
·        Mendapat dukungan penuh dari aparat kecamatan khususnya Bapak Sekretaris Camat Pauh dan aparat kelurahan, dimana menghadiri kegiatan yang dilakukan mahasiswa
·        Mendapat dukungan dari Kader posyandu yang ada di Kelurahan Pisang serta dukungan dari ketua RW VI dan masing-masing ketua RT dari Kelurahan Pisang.
·        Masyarakat sangat senang dan Mahasiswa sangat diterima di lingkungan wilayah Kelurahan Pisang karena baru kali ini ada mahasiswa yang praktek di Kelurahan Pisang RW VI khususnya untuk praktek profesi keperawatan
Kelemahan
·         Dana kegiatan sebagian besar berasal dari mahasiswa
·        Sebagian perangkat RT  menghadiri MMK I, dan MMK II
·        Perangkat RW tidak menghadiri MMK I dan MMK II
·        Hanya sebagian masyarakat RW VI Kelurahan Pisang berpartisipasi menghadiri acara MMK yang diadakan mahasiswa.
Peluang
  • Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program ( kelurahan, kecamatan, dan puskesmas )
  • Mahasiswa diterima dengan baik oleh  masyarakat.
  • Adanya dukungan dari pihak yang mensponsori kegiatan mahasiswa.
Ancaman
·    Dalam tahap perencanaan ditemukan ancaman dari salah seorang warga yang meminta mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang berada diluar kompetensi mahasiswa sebagai mahasiswa keperawatan.
·    Beberapa masyarakat ada yang tidak bisa mengikuti kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa, karena masyarakat banyak yang bekerja. Selain itu masyarakat juga tergolong kurang aktif dalam mengikuti kegiatan sosial di masyarakat.

Berdasarkan analisa pada tahap persiapan terdapat beberapa kelemahan yaitu dana kegiatan sebagian besar berasal dari mahasiswa, hal ini terjadi karena proposal yang dimasukkan pada beberapa instansi tidak ada yang memberikan bantuan karena rata-rata instansi telah banyak menerima proposal dari pihak-pihak lain sehingga dana tersebut susah untuk keluar dengan cepat dan selain itu kurangnya swadaya dari masyarakat sehingga menyebabkan kurangnya dukungan masyarakat untuk terjadinya peningkatan perilaku kesehatan masyarakat. Ini sesuai dengan teori WHO yang mengatakan sumber daya (resources) yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku kesehatan seorang atau masyarakat. Kelemahan yang lainnya  perangkat RW dan sebagian perangkat RT serta sebagian besar masyarakat tidak menghadiri MMK I dan MMK II . Hal ini terjadi karena kurangnya keaktifan masyarakat dalam mengikuti kegiatan di RW VI Kelurahan Pisang yang diadakan oleh mahasiswa Praktek Profesi Keperawatan Komunitas serta beberapa masyarakat juga kurangnya keinginan untuk mengetahui masalah yang ada di dalam masyarakat RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam menerima informasi kesehatan yang diberikan. Ini juga sesuai dengan teori WHO yang mengatakan bahwa perilaku diawali dengan adanya keinginan sehingga menimbulkan motivasi untuk bertindak dan akhirnya terjadilah perwujudan niat yang berupa perilaku.

B.     TAHAP PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA
Kelompok ini melakukan pengkajian atau pengumpulan data ke masyarakat seperti penyebaran angket, dan  melakukan kegiatan winshield survey untuk melihat gambaran umum keadaan komunitas di RW VI. Kelompok  mengambil data dengan tehnik wawancara dengan pedoman kuisioner dan hasilnya disampaikan dalam MMK II.
Dalam tahap pengkajian, masyarakat dapat memberikan informasi mengetahui tujuan pengkajian yang dilakukan dari rumah ke rumah, dalam hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2000) yang menyatakan bahwa total sampling hasilnya lebih representatif

ANALISA SWOT TAHAP PENGKAJIAN
Kekuatan
·         Adanya partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan informasi untuk pengumpulan data
·         Dukungan dari Puskesmas Pauh, Bapak Camat, Bapak Lurah, ketua RW, ketua RT, kader dan Tokoh masyarakat RW VI Kelurahan Pisang.
·         Tersedianya alat pengumpulan data yang berupa kuesioner.
·         Anggota kelompok bersemangat untuk menyebarkan kuesioner selama 4 hari yaitu tanggal 7-10 Oktober 2013 di RW VI Kelurahan Pisang
Kelemahan                                                              
  • Kesibukan warga/jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah petani yang bekerja pada pagi hari sehingga sebagian besar warga ditemui pada malam hari.
  • Batas wilayah kurang tersosialisasi dengan baik
Peluang
  • Dukungan dan kerjasama yang baik dari pihak RT, RW, kader  dan Kelurahan
Ancaman
  • Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak memberikan manfaat sehingga sulit bekerja sama dan berpendapat bahwa kegiatan sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa.
  • Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan oleh masyarakat.
Berdasarkan data yang di dapatkan dari hasil wawancara dengan masyarakat untuk menilai keakuratan data maka kelompok mengklarifikasi kembali data yang telah ada bersama dengan pihak RW dan RT serta tokoh masyarakat yang ada di RW VI Kelurahan Pisang. Berdasarkan analisa SWOT pada tahap pengkajian terdapat ancaman yaitu adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak memberikan manfaat sehingga sulit bekerja sama dan berpendapat bahwa kegiatan sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa, dan ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan oleh masyarakat. Untuk menghadapai ancaman tersebut kelompok merumuskan strategi yaitu promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja kelompok (Mc Farley, Anderson 2002).



C.          TAHAP PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN
Data dan informasi tentang keadaan kesehatan di wilayah RW VI  Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh, akan dirumuskan perencaaan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Bersama masyarakat mahasiswa merencanakan beberapa kegiatan yang berorientasi untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.
Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi mahasiswa dan masyarakat, perlu adanya penyusunan rencana yang matang seperti merancang kegiatan yang akan dilakukan kemudian sasaran untuk dilakukan intervensi serta jenis alat-alat yang dibutuhkan. Untuk mengembangkan rencana yang strategis perlu adanya penjelasan tentang bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan, adanya alat-alat serta masyarakat. Menurut Mc. Farley dan Anderson (2002), strategi intervensi terdiri dari promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, kegiatan kelompok dan pemberdayaan masyarakat. Penggunaan rencana kegiatan difokuskan pada kegiatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Penyusunan rencana ini sesuai dengan model keperawatan komunitas yang digunakan yaitu dengan pendekatan intervensi primer, sekunder dan rehabilitatif ( Betty Neuman).
Perumusan masalah kesehatan dan diagnosa keperawatan dilakukan serta disepakati bersama dengan masyarakat melalui kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK II) pada tanggal 23 Oktober 2013. Adapun rencana intervensi dari kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1.        Promosi kesehatan
a.         Penyuluhan pada ibu yang mempunyai bayi dan balita
b.        Penyuluhan pada anak sekolah
c.         Penyuluhan pada Remaja
d.        Penyuluhan pada Lansia
e.         Penyuluhan pada seluruh lapisan masyarakat
2.        Pelayanan kesehatan
a.         Posyandu balita
b.        Pemeriksaan kesehatan
3.        Kegiatan kelompok
a.         Penyuluhan tentang HIV AIDS, NAPZA dan rokok pada remaja
b.        Penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil
c.         Penyuluhan tentang manajemen laktasi dan ASI Eksklusif pada ibu hamil
d.        Latihan senam ibu hamil usia kehamilan >7 bulan.
e.         Penyuluhan tentang caries dentis dan menggosok gigi massal pada anak usia pra sekolah dan usia sekolah
f.         Penyuluhan tentang cuci tangan massal pada anak usia pra sekolah dan usia sekolah
g.        Penyegaran kader dengan topik cikungunya dan DHF (atas permintaan kader kesehatan Kelurahan Pisang)
h.        Penyuluhan rumah sehat
i.          Senam lansia
j.          Penyuluhan tentang hipertensi dan rematik
k.        Pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gula darah dan asam urat.
l.          Penyuluhan tentang imunisasi bayi dan balita
m.      Penyuluhan tentang nutrisi pada bayi dan balita
n.        Pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi dan balita
4.        Pemberdayaan kesehatan
a.         Pelaksanaan gotong royong massal pada kesehatan lingkungan
b.        MMK I dan MMK II
Untuk pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati tersebut di atas, maka diperlukan kerjasama dengan kader kesehatan RW VI. Kader kesehatan diikut sertakan dalam setiap kegiatan yang diadakan mahasiswa sehingga anggota Kader kesehatan mengetahui gambaran kegiatan yang akan diangkat dikemudian hari setelah berakhirnya praktek profesi komunitas mahasiswa F.Kep UNAND. POKJAKES tidak bisa terbentuk karena saat pertemuan dengan warga tidak ada pejabat yang berwenang seperti camat dan lurah serta warga belum bersedia untuk membentuk POKJAKES.


ANALISA SWOT TAHAP PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN
Kekuatan
·      Pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan dan Planning Of Action (POA)
·      Telah terbina kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan masyarakat RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
·      Dukungan dari lintas program yaitu pihak Puskesmas Pauh.
Kelemahan
·         Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam penyusunan rencana tindakan.
·         Kesibukan warga/jenis pekerjaan yang sebagian besar adalah petani yang bekerja pada pagi hari sehingga sebagian besar warga memiliki waktu luang pada malam hari dan hari Minggu.
·         Kurangnya dana yang dimiliki mahasiswa sehingga mempersulit pembuatan rencana yang mungkin dilaksanakan.
Peluang         
·      Adanya kegiatan mahasiswa praktik profesi keperawatan komunitas
·      Dukungan lintas sektoral dalam pelaksanaan kegiatan dari pihak kelurahan dan puskesmas.
·      Dukungan dari tokoh masyarakat di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
·      Partisipasi masyarakat dan kader kesehatan.
Ancaman
·         Dalam menyusun diagnosa keperawatan dan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan, mahasiswa mengalami kendala karena ada beberapa permintaan yang diajukan oleh masyarakat saat pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Kelurahan II, yaitu warga meminta sebaiknya kegiatan dilakukan pada hari Minggu karena hari libur agar warga bisa menghadiri kegiatan. Selain itu, ada permintaan kegiatan dari beberapa pihak yang diluar perencanaan mahasiswa. Semua ini terjadi karena penduduk di RW VI tersebut memiliki kepribadian yang bersifat heterogen dimana tiap-tiap keluarga memiliki jenis kebiasaan yang berbeda sehingga kebutuhan tiap-tiap penduduk juga berbeda-beda sehingga sulit menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sigmud Freud yang menjelaskan tentang tipe kepribadian seseorang itu ada dilihat dari aspek “Das uber ich” yang artinya kepribadian seseorang tersebut merupakan wakil dari nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat menurut warisan orangtua kepada anak-anaknya (Notoadmodjo, 2003). Oleh sebab itu dari berbagai macam permintaan warga, akhirnya bisa diputuskan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan atas bantuan kader kesehatan setempat dan kerjasama dari berbagai lintas sektor.
Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi, mahasiswa dan masyarakat berharap kegiatan tersebut dapat terlaksana seluruhnya dengan baik.

D.    TAHAP IMPLEMENTASI
Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat, maka dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Dari perencanaan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap implementasi selama ± 3 minggu, sebagian telah dapat dilakukan kegiatan dengan baik, hal ini disebabkan karena adanya perencanaan yang matang serta kesempatan yang mendukung.
Menurut teori dijelaskan bahwa dalam melakukan suatu tindakan perlu adanya merumuskan strategi untuk kegiatan serta bagaimana agar tindakan yang kita lakukan mencapai suatu tujuan. Strategi yang digunakan yaitu promosi kesehatan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerja kelompok (Mc Farley, Anderson, 2002).


ANALISA SWOT TAHAP IMPLEMENTASI
Kekuatan
·         Kerjasama yang baik antar masyarakat untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
·         Keterampilan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
·         Adanya partisipasi dari lintas sektoral dan tenaga ahli dalam pelaksanaan kegiatan
Kelemahan
·         Tidak lengkapnya kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan
·         Kegiatan tidak tepat waktu dikarenakan menunggu masyarakat utuk hadir dalam kegiatan
·         Dana yang kurang
Peluang
·         Dukungan dari lintas sektoral dan lintas program (Kecamatan, Kelurahan,  serta Puskesmas)
·         Adanya kesempatan-kesempatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan seperti kegiatan program posyandu dari puskesmas
Ancaman
·      Aktifitas yang beragam dari masyarakat sehingga partisipasi masyarakat dalam kegiatan masih rendah
·      Aktifitas masyarakat yang memakan waktu sampai sore hari sehingga kurang berpartisipasi dalam kegiatan.
·      Kurangnya motivasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan.
·      Adanya konflik internal didalam kelompok-kelompok wilayah masyarakat.
Pada tahap implementasi ini juga terdapat kekurangan-kekurangan seperti kehadiran masyarakat yang tidak lengkap. Kehadiran masyarakat yang tidak lengkap ini bisa disebabkan karena berbagai faktor kebutuhan masyarakat terhadap kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan teori Maslow yang mengatakan bahwa individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling menonjol atau paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu (Kreitner & Kinicki, 2005). Dalam kegiatan tertentu, masyarakat merasa tidak butuh untuk mengikutinya karena menganggap masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi seperti mencari nafkah.

E.     TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan kegiatan menilai pelaksanaan intervensi dan implementasi yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini masih banyak kegiatan yang harus dievaluasi karena membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu rencana tindak lanjut bersama masyarakat sesuai dengan rencana keperawatan yang ada. Sedangkan untuk evaluasi singkat berupa respon verbal dan non verbal yang dilakukan seperti pada saat pelaksanaan kegiatan penyuluhan, penyebaran leaflet, diskusi dan pemasangan selebaran.

ANALISA SWOT TAHAP EVALUASI
Kekuatan
·      Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi dan memotivasi masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut
Kelemahan
·      Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi yang diperoleh pada setiap kegiatan sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut
·      Adanya sebagian masyarakat yang belum menyadari dan termotivasi sesuai dengan yang diharapkan
·      Kurangnya motivasi dari masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut
Peluang
·      Adanya kader kesehatan RW VI Kelurahan Pisang yang dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan dan dapat melakukan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan didampingi oleh pihak Puskesmas Pauh/Pembina wilayah Kelurahan Pisang


Ancaman
·       Kurangnya kerjasama antar RT dan RW dalam melakukan tindak lanjut dari kegiatan
·       Adanya keterbatasan waktu yang dimiliki masyarakat
·       Kurangnya motivasi kader untuk melaksanakan rencana tindak lanjut yang telah disepakati
Dalam tahap evaluasi ini terdapat kelemahan berupa kurangnya motivasi masyarakat dalam menyusun kegiatan tindak lanjut. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan gotong royong dan pelaksanaan penyuluhan kesehatan. Motivasi merupakan daya pendorong yang mengakibatkan seseorang mau dan rela untuk menyerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga, dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Notoadmodjo, 2005)
Selain dilakukan analisa pada tahap evaluasi juga dilakukan analisa terhadap masing-masing masalah yang ditemukan di RW VI Kelurahan Pisang dan untuk tindak lanjut akan dilakukan oleh kader kesehatan yang yang akan dikontrol oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.

F.     TAHAP ANALISA MASALAH
Adapun analisa terhadap  kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman pada masing-masing masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1.       UNIT KESEHATAN IBU DAN ANAK
1.      Resiko terjadinya cidera pada ibu dan janin di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
2.      Menyusui tidak efektif pada ibu menyusui di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
3.      Resiko gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
4.      Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.

IMPLEMENTASI
a.       Penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil, manajemen laktasi dan ASI Eksklusif pada ibu hamil, Latihan senam ibu hamil usia kehamilan >7 bulan.
Kekuatan:
·      Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, RT, kader kesehatan, serta pihak Puskesmas
·      Adanya bantuan dari beberapa pihak yang mensponsori kegiatan
·      Partisipasi ibu-ibu dan semangat sangat tinggi mengikuti penyuluhan
Kelemahan :
·      Kurangnya partisipasi aktif dari ibu-ibu dalam bertanya saat penyuluhan
·      Kurangnya minat ibu dalam mengikuti senam ibu hamil
Kesempatan :
·      Adanya ketersediaan tempat untuk melakukan kegiatan, yaitu di Poskeskel Pisang
Ancaman:
·      Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini

b.      Penyuluhan tentang imunisasi bayi dan balita, penyuluhan tentang nutrisi pada bayi dan balita, pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi dan balita
Kekuatan:
·      Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, RT, kader kesehatan, serta pihak Puskesmas
·      Adanya bantuan dari beberapa pihak yang mensponsori kegiatan
·      Partisipasi ibu-ibu dan semangat sangat tinggi mengikuti penyuluhan
·      Pada kegiatan acara posyandu ini, ibu-ibu lebih antusias untuk menghadirinya karena adanya pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi dan balita
Kelemahan :
·      Ibu-ibu membawa anak balitanya sehingga menyebabkan suasana menjadi ribut sehingga membuat kondisi kurang kondusif
·      Tempat dilakukannya kegiatan Posyandu kurang memadai karena dilaksanakan di salah satu rumah warga
Kesempatan :
·      Adanya Posyandu yang rutin dilakukan dalam 1x sebulan sehingga mahasiswa dapat memanfaatkan Posyandu tersebut untuk melakukan penyuluhan
Ancaman:
·      Tidak terdapat ancaman yang berarti pada kegiatan ini


2.       UNIT KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA  
1.      Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
2.      Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada remaja di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.

IMPLEMENTASI
1.      Penyuluhan tentang caries dentis, mencuci tangan dan menggosok gigi massal pada anak usia pra sekolah dan usia sekolah
Kekuatan:
·         Adanya dukungan dari RW, ketua masing-masing RT, kader kesehatan di RW VI dalam mengadakan penyuluhan pada anak
·         Adanya dukungan dari pihak Puskesmas dalam kegiatan penyuluhan, seperti bantuan sarana dan prasarana untuk memperlancar kegiatan
·         Ada beberapa anak yang didampingi oleh orangtuanya pada saat kegiatan
·         Anak-anak tertarik untuk mengikuti kegiatan karena adanya hadiah yang diberikan
              Kelemahan :
·         Sebagian besar anak-anak susah diatur pada saat demonstrasi mnggosok gigi dan mencuci tangan karena dilakukan di luar ruangan
Kesempatan :
·         Pihak mesjid meluangkan waktu dan tempat bagi mahasiswa untuk memberi kegiatan penyuluhan tentang merokok
·         Sarana dan prasarana mesjid yang mendukung untuk melakukan demonstrasi mencuci tangan dan menggosok gigi, seperti tersedianya beberapa kran air.
Ancaman:
§  Tidak ada ancaman yang berarti selama kegiatan berlangsung

2.      Melakukan penyuluhan tentang merokok, HIV AIDS, dan NAPZA
Kekuatan:
·         Adanya dukungan dari RW, ketua masing-masing RT, kader kesehatan di RW VI dalam mengadakan penyuluhan pada  remaja
·         Adanya dukungan dari pihak Puskesmas dalam kegiatan penyuluhan
·         Adanya dukungan dari pihak sponsor dalam memberikan materi penyuluhan
·         Gaya penyampaian yang lebih interaktif, selain menyampaikan materi juga ada dengan menonton video tentang bahaya narkoba
              Kelemahan :
·         Waktu pelaksanaan kegiatan kurang tepat karena masih ada beberapa remaja yang masih berada di sekolah
Kesempatan :
·         Pihak mesjid meluangkan waktu dan tempat bagi mahasiswa untuk memberi kegiatan penyuluhan
Ancaman:
·         Sebagian besar remaja tidak dapat mengikuti kegiatan penyuluhan pada saat itu berhubung dengan kondisi cuaca yang tiba-tiba tidak mendukung (hujan)
·         Remaja banyak beranggapan topik ini sudah banyak ditampilkan sehingga butuh cara-cara yang baru untuk menarik perhatian remaja

3.       UNIT KESEHATAN LANSIA
·     Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.

IMPLEMENTASI :
1.      Melakukan senam lansia
Kekuatan :
·         Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti senam lansia
·         Lansia semangat dan sepakat untuk mengadakan senam untuk pertemuan selanjutnya.
·         Selain lansia, ibu-ibu dewasa lainnya juga semangat mengikuti senam lansia, dan sepakat melakukan senam lansia 1 kali seminggu
 Kelemahan :
·         Adanya lansia yang belum termotivasi untuk mengikuti senam lansia terutama lansia laki-laki.
·         Tidak adanya lapangan yang strategis sehingga lokasi tidak terjangkau kepada seluruh warga.
            Kesempatan :
·         Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program
            Ancaman :
·         Menurunnya minat lansia dalam mempraktekkan senam lansia
·         Beberapa lansia banyak yang tidak mengikuti kegiatan senam lansia karena kegiatan ibu rumah tangga
2.      Melakukan penyuluhan hipertensi dan rematik pada lansia, pemeriksaan kesehatan
Kekuatan :
·         Adanya motivasi para lansia dalam mengikuti penyuluhan
·         Lansia semangat dan antusias mengikuti jalannya penyuluhan karena merasakan gejala penyakit tersebut
·         Tersedianya sarana prasarana untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (gula darah dan asam urat) dan pengobatan.
·         Penyuluhan diikuti pemeriksaan kesehatan dapat menarik lansia untuk mengikuti  kegiatan
Kelemahan :
·         Adanya lansia yang tidak mengikuti karena keterbatasan fisik untuk menghadiri acara
·         Adanya lansia yang tidak mengikuti kegiatan penyuluhan karena pagi hari melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga
            Kesempatan :
·         Adanya dukungan dari lintas sektoral dan lintas program, seperti pihak Puskesmas Pauh.
            Ancaman :
·         Menurunnya minat lansia untuk mengikuti kegiatan

4.         UNIT KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PELAYANAN KESEHATAN
·     Resiko infeksi pada warga di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.

IMPLEMENTASI
1.      Penyuluhan rumah sehat
Kekuatan:
·         Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, RT, kader kesehatan serta pihak Puskesmas Pauh
·         Warga antusias dalam mendengarkan penyuluhan
Kelemahan :
·         Kesibukan warga dalam aktivitas sehari – hari sehingga hari libur dimanfaatkan untuk berisitirahat dan berkumpul dengan keluarga di rumah.
·         Tidak semua warga yang mengikuti gotong royong ikut serta dalam penyuluhan karena gotong royong dilakukan pada dua tempat yang berbeda.
            Kesempatan :
·         Adanya waktu/ kesempatan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan lingkungan pada saat gotong royong di RW VI
Ancaman:
·         Menurunnya minat warga dalam mengikuti penyuluhan

2.      Pelaksanaan gotong royong massal
Kekuatan:
·         Adanya dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk memotivasi warga
              Kelemahan :
·         Kurang motivasi warga dalam melaksanakan gotong royong
·         Kesibukan warga dalam aktivitas sehari – hari dan faktor hari libur
Kesempatan :
·         Adanya kesempatan untuk menyelenggarakan Gotong royong pada hari libur
Ancaman:
·         Menurunnya minat warga dalam melakukan gotong royong massal
Kesimpulan :
           Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan dari setiap unit terdapat masalah umum yang merupakan kelemahan dari kegiatan tersebut yaitu masalah motivasi masyarakat yang kurang terhadap pelaksanaan kegiatan. Namun bila dimotivasi dengan sesuatu yang menguntungkan masyarakat dan penghargaan seperti hadiah-hadiah, masyarakat banyak yang ingin berpartisipasi. Menurut teori Herzberg suatu pekerjaan yang menawarkan penghargaan yang sesuai dengan hasil yang dicapai akan lebih menggairahkan di bandingkan pekerjaan yang tidak menjanjikan penghargaan (Winardi, 2001)

G.    RENCANA TINDAK LANJUT
1.      Unit KIA
-          Resiko terjadinya cidera pada ibu dan janin di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
-          Menyusui tidak efektif pada ibu menyusui di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
-          Resiko gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
-          Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada bayi dan balita di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
Rencana tindak lanjut :
Ø  Melakukan penyuluhan tentang kesehatan ibu dan anak (ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita) 1 x 6 bulan, yang akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang pada kelas ibu hamil.
Ø  Mengadakan posyandu balita, 1 kali sebulan (minggu ketiga) setiap bulannya dan memotivasi dengan lebih kuat para ibu untuk membawa bayi dan balitanya ke posyandu yang dilaksanakan oleh kader dikontrol oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.
Ø  Meningkatkan pemberian makanan tambahan pada bayi dan balita untuk memotifasi ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita datang ke posyandu yang akan dilaksanakan oleh kader kesehatan yang dikontrol oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.
2.      Unit Anak Sekolah dan Remaja
-          Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
-          Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada remaja di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
Rencana tindak lanjut :
Ø  Melakukan pemeriksaan kebersihan tangan tiap 3 bulan sekali yang akan dilaksanakan oleh kader kesehatan yang dikontrol oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.
Ø  Melakukan penyuluhan tentang narkoba setiap 1 kali 6 bulan yang akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.

3.      Unit Lansia
-          Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
Rencana tindak lanjut:
Ø  Mengadakan penyuluhan tentang penyakit degeneratif secara berkala (1x 6 bulan) bulan yang akan dilaksanakan oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.
Ø  Mengadakan senam lansia 2 x sebulan yang akan dilaksanakan oleh kader kesehatan yang dikontrol oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.

4.      Kesehatan Lingkungan
-          Resiko infeksi pada warga di RW VI Kelurahan Pisang Kecamatan Pauh.
Rencana tindak lanjut :
Ø  Melakukan kegiatan gotong royong di lingkungan rumah dan tempat tempat umum di daerah RW VI 2 kali sebulan yang akan dilaksanakan oleh RW dan RT yang dikontrol oleh pihak Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.
Ø  Melakukan penyuluhan tentang PHBS di RW VI Kelurahan Pisang minimal 1 kali 6 bulan oleh petugas Puskesmas Pauh/ pembina wilayah Kelurahan Pisang.

Tidak ada komentar: