MANAJEMEN ELEKTROLIT (HIPOKALEMIA)

MANAJEMEN ELEKTROLIT (HIPOKALEMIA)

Definisi : Meningkatkan keseimbangan potasium dan mencegah komplikasi akibat rendahnya kadar potasium serum.

Aktifitas
§  Mengambil spesimen untuk analisis kadar potasium dan  ketidakseimbangan elektrolit (misal ; ABG, urin, kadar serum)
§  Pantau nilai labor yang berhubungan dengan hipokalemia (peningkatan glukosa, alkalosis metabolik, penurunan osmolalitas urin, kadar potasium urin, hipokloremia dan hipokalsemia)
§  Pantau pergeseran cairan intraselular yang menyebabkan penurunan kadar potasium serum, (misal ; alkalosis metabolik, konsumsi kaarbohidrat, pemberian insulin)
§  Pantau fungsi ginjal yang menyebabkan penurunan kadar potasium (misal ;  diuretik, diuresis, alkalosis metabolik, nefritis)
§  Pantau gastrointestinal yang menyebabkan penurunan kadar potasium (misal ; diare, fistula, muntah, pemasangan suction NG)
§  Pantau kelemahan yang menyebabkan penurunan kadar potasium (misal ; pemberian cairan hipotonik, peningkatan retensi air)
§  Berikan suplemen potasium sesuai resep yang diberikan
§  Pertimbangkan suplemen potasium yang sesuai saat persiapan (misal ; klorida untuk hipokloremia; glukonate; asetat; sitrat; bikarbonat, menurunkan kadar klorida dan menurunkan kadar potasium; sugar free, untuk peningkatan ektraselular atau non sugar free untuk peningkatan intraselular)
§  Pantau fungsi ginjal, EKG dan serum potasium saat penggantian
§  Cegah iritasi akibat suplemen potasium (misal ; pemberian PO atau suplemen potasiun NG pada saat atau setelah makan untuk mengurangi resiko iritasi GI, pemberian suplemen potasium IV secara perlahan)
§  Berikan potassium-sparing diuretic (misal ; spironolacteone / alnactone, atau triamterene / cyrenium)
§  Pantau keracunan digitalis (misal ; laporkan kadar serum diatas batas terapi, pantau denyut jantung sebelum pemberian dosis, pantau efek samping)
§  Hindari pemberian zat alkalin (misal ; sodium bikarbonat IV dan PO atau antasid NG)
§  Pantau manifestasi pada neurologis akibat kondisi hipokalemia (misal ; kelemahan otot, perubahan level kasadaran, mengantuk, apatis, letargi, kebingungan dan depresi)
§  Pantau manifestasi pada jantung akibat kondisi hipokalemia (misal ; hipotensi, pelebaran gelombang T, gelombang U, takikardi, denyut lemah)
§  Pantau manifestasi pada ginjal akibat kondisi hipokalemia (misal ; penurunan osmolalitas urin, nokturia, poliuri, polidipsi)
§  Pantau manifestasi pada GI akibat hipokalemia (misal ; anoreksia, nausea, kram abdomen, konstipasi, distensi, ileus paralitik)
§  Pantau manifestasi pulmonal akibat kondisi hipokalemia (misal ; hipoventilasi dan kelemahan otot respirasi)
§  Posisikan pasien untuk bantuan ventilasi
§  Pantau tanda-tanda kegagalan nafas (misal ; penurunan PaO2, peningkatan PaCO2 dan kelemahan otot pernapasan)
§  Pantau kejadian hiperkalemia
§  Pantau diuresis berlebihan
§  Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana mengatasi hipokalemia
§  Maintain akses IV pasien
§  Pantau status cairan, termasuk intake dan output
§  Berikan makanan yang mengandung potasium tinggi (misal ; zat pengganti garam, buah kering, pisang, sayuran hijau, tomat, sayuran kuning, coklat, dll)

Tidak ada komentar: