RESUSITASI CAIRAN



RESUSITASI CAIRAN
Definisi : Pemberian cairan intravena dengan cepat/ segera

Aktivitas :
  • Dapatkan dan pertahankan pemberian intravena dalam jumlah besar
  • Kolaborasikan dengan dokter untuk memastikan pemberian crystalloids ( Nacl, koloid plasma dan Hesban )
  • Atur cairan intra vena sesuai rujukan dokter
  • Dapatkan specimen darah untuk mencocokkan data, jika diindikasikan
  • Beri transfuse darah sesuai rujukan dokter
  • Monitor respon hemodinamik
  • Monitor status oksigen
  • Monitor kelebihan cairan
  • Monitor output cairan tubuh sepert; urin, drainase NGT,dan selang dada
  • Monitor BUN, keratin, protein total dan albumin
  • Monitor adanya edema pulmonal Dn third spacing

REGULASI SUHU



REGULASI SUHU
Defenisi : mencapai dan/atau mempertahanka suhu tubuh dalam batas normal

Aktivitas:
  • Monitor temperatur tiap 2 hari
  • Monitr temperatur BBL hingga stabil
  • Selalu sediakan alat untuk memonitr suhu inti
  • Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi
  • Monitor warna kulit dan temperatur
  • Monitor dan laporkan tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia
  • Pantau asupan nutrisi dan cairan yang adekuat
  • Bedung BBl langsung estela lahir untuk mencegah kehilangna panas
  • Jaga kehangatan suhu tubuh BBL
  • Pakaikan stockinette cap untuk emncegah kehilangan panas BBL
  • Ajarkan pasien cara ntuk mencegah kelebihan dan strok panas
  • Tempatkan BBL dalam ruangan isolasi atau dibawah penghangat bila perlu
  • Diskusikan pentingnya termoregulasi dan kemungkinan efek negatif dari dingin yang berlebihan
  • Ajarkan pasien, terutama pasien lansia, cara mencegah hypotermi jira terexpose udara ddingin
  • Ajarkan indikasi dari keletihan  dan penatalaksanaan emergency yang tepat
  • Ajarkan indikasi dari hypotermia dan penatalaksanaan emergency yang tepat
  • Guakan matras panas dan kantong hangat untuk mengatur perubahan suhu tubuh
  • Atur temperatur lingkungan sesuai kebutuhan pasien
  • Beri obat yang tepat untuk mencegah atu kontrol menggigil
  • Atur pemberian obat anti piretik
  • Gunakan matras dingin dan mandi air hangat untuk mengatur perubahan temperatur.

Reduksi Perdarahan



Reduksi Perdarahan
Definisi: Limitasi dari kehilangan volume darah selama peristiwa perdarahan
Aktivitas:
  • Identifikasi penyebab perdarahan
  • Monitor perdarahan pasien dengan teliti
  • Monitor jumlah dan sifat dasar dari kehilangan darah
  • Catat level hemoglobin/ hematokrit yang menunjukan sebelum dan sesudah kehilangan darah
  • Monitor kecenderungan dari tekanan darah dan parameter hemodinamik, jika didapatkan (e.g, tekanan vena central dan kapiler pulmonal/ tekanan arteri paru)
  • Monitor status cairan dan gas, termasuk intake dan output sesuai kebutuhan
  • Monitor koagulasi, termasuk waktu protrombin (PT), waktu sebagian tromboplastin (PTT), fibrinogen, penurunan fibrin/ produksi gerak dan jumlah platelet sesuai kebutuhan
  • Monitor faktor yang menentukan dari pengiriman jaringan oksigen (e.g, PaO2, SaO2 dan level hemoglobin dan curah jantung), jika didapatkan
  • Mengajarkan pasien dan keluarganya tentang tanda-tanda dari perdarahan dan tindakan yang tepat (e.g, memberitahukan perawat), agar tidak terjadi perdarahan lebih lanjut
  • Mengajarkan pasien tentang aktivitas restriksi dengan tepat
  • Mengajarkan pasien dan keluarga tentang kehebatan dari kehilangan darah dan melakukan tindakan dengan benar
  • Mengadakan transfusi produksi darah jika perlu
  • Mempertahankan jalan masuk IV secara jelas
  • Mengelola hasil darah (e.g, platelet dan pembekuan plasma yang baru) dengan tepat
  • Melakukan tindakan pencegahan dengan tepat pada perawatan produksi darah/ sekresi darah
  • Mempergunakan tekanan langsung/ tekanan balutan sesuai kebutuhan

Reduksi Perdarahan: Uterus Antepartum
Definisi: Limitasi jumlah kehilangan darah dari kehamilan uterus selama tiga trimester
               kehamilan

Aktivitas:
·         Memperoleh sejarah pasien tentang kehilangan darah (e.g, awal perdarahan, jumlah, kehadiran nyeri, dan kehadiran dari pembekuan)
·         Review faktor resiko yang berhubungan dengan perdarahan kehamilan yang terhambat (e.g, abrupsi, rokok, pengguna kokain, yang menyebabkan hipertensi kehamilan, dan plasenta previa)
·         Memperoleh perkiraan umur janin dengan tepat dari periode menstruasi terakhir, sebelum penentuan tanggal laporan ultrasound, atau sejarah melahirkan dengan tepat
·         Memeriksa jumlah perineum dan karakteristik perdarahan
·         Monitor tanda-tanda vital ibu yang dibutuhkan berdasarkan jumlah kehilangan darah
·         Monitor kecepatan jantung janin
·         Palpasi kontraksi uterin. Peningkatan suara uterin
·         Observasi gambar janin secara elektronik untuk bukti ketidakcukupan uteroplasenta (e.g, deselerasi yang terlambat, penurunan variabilitas jangka panjang dan absent akselerasi)
·         Memulai resusitasi janin dengan tepat untuk abnormal ( tidak menenangkan) tanda dari ketidakcukupan uteroplasenta
·         Menunda pemeriksaan digital cervical sampai memeriksa lokasi plasenta (e.g, laporan ultrasound)
·         Melakukan ultrasound untuk lokasi plasenta
·         Melakukan/ bantuan dengan pemeriksaan speculum untuk memperoleh kehilangan darah dan status servikal
·         Cek berat badan/ mengisi perkiraan kehilangan darah secara teliti
·         Inspeksi pakaian, seperai, alas matras pada waktu terjadi perdarahan
·         Memulai prosedur emergency untuk perdarahan antepartum dengan tepat (e.g, terapi oksigen, terapi IV, dan tipe berulang)
·         Menarik uji diagnosa darah dengan tepat (e.g, Kleihauer-Betke, ABO, Rh, CBC dan melakukan penelitian)
·         Mengurus Rho (D) immunoglobulin sesuai kebutuhan
·         Mencatat intake dan output
·         Elevasi menurunkan ekstremitas kepada peningkatan perfusi organ vital dan janin
·         Mengurus produksi darah sesuai kebutuhan
·         Memulai keselamatan pengukuran (e.g, istirahat yang tepat dan posisi lateral)
·         Mengajarkan klien tentang hasil peningkatan perdarahn vagina (e.g, pancaran, kain dan aliran kecil) selama hospitalisasi
·         Mengajarkan klien tentang perbedaan antara perdarahan lama dan perdarahan yang fresh/ baru
·         Mengajarkan klien tentang perubahan gaya hidup untuk mengurangi perdarahan lebih lanjut secara tepat (e.g, berhenti merokok, menahan nafsu sexual, perawatan istirahat, management konstipasi, management nutrisi, dan perbaikan koping)
·         Memberikan pelaksanaan perencanaan termasuk penyerahan perawatan rumah oleh perawat
·         Merencanakan pengawasan tindakan lanjutan janin antepartum
·         Diskusikan alasan kembali ke Rumah Sakit
·         Diskusikan cara mempergunakan sistem pengobatan untuk transportasi dengan tepat

Reduksi Perdarahan: Gastrointestinal
Definisi: Limitasi jumlah kehilangan darah dari atas dan bawah sistem gastrointestinal
               dan komplikasi yang berhubungan

Aktivitas:
  • Evaluasi respon psikologi pasien terhadap perdarahan dan persepsi akan kejadian tersebut
  • Monitor tanda dan gejala dari perdarahan yang menetap (e.g, periksa semua sekresi untuk perdarahan occult)
  • Hematemesis semua ekskresi dan amati emesis darah, sputum, feses, urin, selang NG, dan pengeringan luka sesuai kebutuhan
  • Monitor koagulasi, termasuk watu protrombin (PT), waktu sebagian tromboplastin (PTT), fibrinogen, penurunan fibrin/ produksi gerak dan jumlah platelet dengan tepat
  • Mengelola pengobatan (e.g, laktulosa, atau vasopressin) sesuai kebutuhan
  • Memasukkan NGT dengan penghisapan dan monitor sekresi secara tepat
  • Melakukan lavage nasogastrik sesuai kebutuhan
  • Dokumentasikan warna, jumlah, dan karakter stool
  • Mempertahankan tekanan di manset atau selang balon nasogastrik
  • Menghindari perbedaan yang besar pada tingkatan pH gastric yang diberikan  sesuai kebutuhan untuk pengobatan (e.g, antacid atau agen histamine 2 blocking)
  • Mendirikan hubungan yang mendukung antara pasien dan keluarganya
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang aktivitas restriksi dan progresi
  • Menaikkan reduksi stress
  • Mempertahankan jalan nafas pasien
  • Menghindari pemberian antikoagulan
  • Menilai status nutrisi pasien
  • Monitor faktor yang menentukan dari pengiriman jaringan oksigen (e.g, PaO2, SaO2 dan level hemoglobin dan curah jantung), jika didapatkan
  • Mengelola cairan IV dengan tepat
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang prosedur ( e.g, endoskopi, sklerosis,  dan pembedahan) dengan tepat
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang penggantian kebutuhan darah
sesuai kebutuhan
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga menghindari menggunakan pengobatan antiinflamasi (e.g, aspirin, dan ibuprofen)
  • Mengkoordinir konseling untuk pasien dan keluarga (e.g, clergy, alcoholics anonymous) sesuai kebutuhan

Reduksi Perdarahan: Nasal
Definisi: Limitasi jumlah kehilangan darah dari nasal cavity

Aktivitas:
  • Mempergunakan tekanan tangan ke atas perdarahan atau daerah potensial perdarahan
  • Identifikasi penyebab perdarahan
  • Monitor jumlah dan sifat dasar dari kehilangan darah
  • Monitor jumlah perdarahan sampai oropharink
  • Mempergunakan kantong es ke area yang mempengaruhinya
  • Tempat bungkusan di nasal cavity jika ada
  • Mengelola hasil darah (e.g, platelet, dan pembekuan plasma yang baru) dengan tepat
  • Catat level hemoglobin/ hematokrit yang menunjukkan sebelum dan sesudah kehilangan darah
  • Mengajarkan pasien tentang aktivitas restriksi sesuai kebutuhan
  • Menaikkan reduksi stress
  • Memberikan pembebasan rasa nyeri/ tindakan yang nyaman
  • Mempertahankan jalan nafas pasien
  • Mengajarkan pasien cara menghindari trauma (e.g, menghindari goresan atau sentuhan hidung)
  • Bantu pasien dengan perawatan oral dengan tepat
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda perdarahan dan tindakan yang tepat (e.g, memberitahukan perawat), agar tidak terjadi perdarahan lebih lanjut


Reduksi Perdarahan: Postpartum Uterus
Definisi: Limitasi jumlah kehilangan darah dari uterus postpartum

Aktivitas:
  • Review sejarah melahirkan dan hasil laboratorium untuk faktor resiko perdarahan postpartum (e.g, sejarah sebelum perdarahan postpartum, kerja yang panjang, induksi, preeklamsi, perpanjangan stage dua, membantu pengiriman, kelahiran multiple, atau kelahiran precipitous)
  • Mempergunakan es ke fundus
  • Meningkatkan frekuensi dari fundal massage
  • Evaluasi distensi kandung kemih
  • Mendorong kekosongan atau kateter yang menggembung oleh kandung kemih
  • Mengamati karakteristik dari lochia (e.g, warna, bekuan dan volume)
  • Jumlah berat dari kehilangan darah
  • Meminta tambahan perawat untuk membantu prosedur emergency dan menerima perawatan baru lahir
  • Meninggikan  kaki
  • Memulai memasukkan IV
  • Mulai garis kedua IV dengan tepat
  • Mengelola IV atau oksitosik intramuscular sesuai permintaan
  • Memberitahukan pelaksana utama tentang status pasien
  • Monitor tanda-tanda vital ibu setiap 15 menit atau lebih sering sesuai kebutuhan
  • Tutup dengan selimut hangat
  • Monitor warna ibu, tingkat kesadaran dan nyeri
  • Memulai terapi oksigen pada 6-8/ face mask
  • Memasukkan kateter foley dengan urometer dan monitor produksi urin
  • Memesan labor emergency atau darah
  • Mengelola produksi darah dengan tepat
  • Membantu pelaksana utama dengan balutan uterus, pengosongan hematoma, atau jahitan laserasi sesuai kebutuhan
  • Menjaga pasien dan menginformasikan kondisi klinis dan manajemennya
  • Memberikan perawatan perineal yang dibutuhkan
  • Menyiapkan untuk histerektomi emergency yang dibutuhkan
  • Diskusikan kejadian ini dengan tim perawat untuk ketentuan pengawasan postpartum yang diperoleh cukup dari status ibu

Reduksi Perdarahan: Luka
Definisi: Limitasi jumlah kehilangan darah dari luka yang disebabkan oleh trauma, insisi,
               atau penempatan selang atau kateter

Aktivitas:
  • Mempergunakan tekanan tangan ke atas perdarahan atau daerah potensial perdarahan
  • Mempergunakan bungkusan es pada daerah yang rusak
  • Mempergunakan tekanan balutan pada tempat perdarahan
  • Menggunakan alat mekanik (e.g, C-type clamp) menggunakan tekanan untuk jangka waktu yang lama yang digunakan sesuai kebutuhan
  • Mengganti atau memperkuat tekanan balutan sesuai kebutuhan
  • Tempat perdarahan, posisi ekstremitas ditinggikan
  • Monitor ukuran dan karakter dari hematoma jika ada
  • Monitor nadi distal pada tempat perdarahan
  • Mengajarkan pasien untuk melakukan tekanan pada tempat tersebut ketika bersin, batuk, dan lainnya
  • Mengajarkan pasien tentang aktivitas restriksi dengan tepat
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda perdarahan dan tindakan yang tepat (e.g, memberitahu perawat), agar tidak terjadi perdarahan lebih lanjut

Pengambilan Hasil Darah
Definisi: Pengambilan darah atau hasil darah dan monitor respon pasien


Aktivitas:
  • Menguji pengawasan dokter
  • Memperoleh atau memeriksa inform consent pasien
  • Menguji hasil darah yang telah siap, jenis, dan pemeriksaan yang cocok (jika dapat dipakai) untuk penerima
  • Mengajarkan pasien tentang tanda dan gejala dari reaksi transfusi
  • Pertemuan sistem pengambilan dengan penyaring yang cocok untuk hasil darah dan status imun penerima
  • Sistem pelaksana utama dengan garam isotonik
  • Mempersiapkan pompa IV yang diakui untuk pengambilan produksi darah jika teridentifikasi
  • Melakukan venipuncture menggunakan teknik yang tepat
  • Menghindari transfusi darah lebih dari satu unit atau hasil darah pada saat itu, kecuali kalau mengharuskan kondisi si penerima
  • Monitor tempat IV untuk mengetahui tanda dan gejala dari infiltrasi, flebitis dan infeksi lokal
  • Monitor tanda-tanda vital (e.g, garis dasar dan seluruh dan setelah transfusi)
  • Monitor cairan dan gas yang berlebihan dan reaksi transfusi
  • Monitor dan mengatur kecepatan aliran selama transfusi
  • Jangan mengelola pengobatan IV atau cairan dan gas, yang lain seperti garam isotonik ke dalam darah atau bentuk produksi darah
  • Jangan memindahkan hasil transfusi dari pengawasan pendinginan dalam waktu lebih dari 4 jam
  • Ubah saringan dan perlengkapan pelaksanaan paling sedikit setiap 4 jam
  • Memberikan garam ketika transfusi lengkap
  • Dokumentasikan kerangka waktu transfusi
  • Dokumentasikan volume infus
  • Hentikan transfusi jika reaksi darah terjadi dan jaga vena agar terbuka dengan garam
  • Memperoleh sample darah dan kekosongan specimen urin untuk pertama kalinya setelah reaksi transfusi
  • Mengkoordinir kembali darah dari wadah ke laboratorium setelah reaksi darah
  • Memberitahukan dengan segera kepada pihak labor mengenai peristiwa pada waktu terjadi reaksi darah
  • Menegakkan tindakan pencegahan secara universal

Perawatan Inkontinensia Defekasi
Definisi: Meningkatkan kontinensia defekasi dan pemeliharaan dari integritas kulit perianal

Aktivitas:
  • Menentukan penyebab fisik atau psikologi dari inkontinensia fecal
  • Menjelaskan penyebab dari masalahnya dan tindakan yang rasional
  • Menentukan tujuan dari manajement defekasi dengan pasien atau keluarga
  • Diskusikan prosedur dan hasil yang diharapkan pada pasien
  • Mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang catatan hasil fecal dengan tepat
  • Cuci daerah perineal dengan sabun dan air dan keringkan setelah selesai buang air besar
  • Gunakan persiapan detergent nonionic , seperti Peri-Wash untuk membersihkan dengan tepat
  • Gunakan bedak dan cream pada daerah perianal yang terkena
  • Jaga tempat tidur dan kebersihan pakaian
  • Melaksanakan program pelatihan defekasi sesuai kebutuhan
  • Monitor pengosongan yang cukup dari defekasi
  • Monitor makanan dan syarat cairan dan gas
  • Monitor efek samping dari pemberian pengobatan
  • Gunakan kantong rectal sesuai kebutuhan
  • Kosongkan kantong rectal jika dibutuhkan
  • Tempat pengisian inkontinensia jika dibutuhkan
  • Memberikan keadaan yang melindungi jika dibutuhkan

Perawatan Inkontinensia Defekasi : Enkopresis
Definisi: Meningkatkan kontinen defekasi pada anak

Aktivitas:
  • Mengumpulkan informasi tentang cara pasien ke kamar mandi selama enkopresis, dan berusaha untuk menyelesaikan  masalah ini
  • Menentukan penyebab yang mengganggu (e.g, konstipasi dan pengaruh yang kuat dari fecal) dengan tepat
  • Meminta uji untuk penyebab fisik (e.g, endoskopi, prosedur radiografik, dan analisis tindakan)
  • Mempersiapkan anak dan keluarga untuk uji diagosa
  • Melaksanakan uji rectal dengan tepat
  • Mengajarkan keluarga tentang fisiologi normal dari buang air besar dan latihan ke kamar mandi
  • Menganjurkan perubahan makanan atau terapi tingakh laku sesuai kebutuhan
  • Mengadakan pengkajian psikososial keluarga, termasuk respon perawatan yang diberikan dan penghargaan diri sendiri dari anak
  • Menggunakan terapi bermain untuk membantu anak setelah selesai bekerja
  • Menyelidiki  pola komunikasi keluarga, kekuatan dan kemampuan koping
  • Mendorong keluarga untuk membantu melindungi perkembangan dengan memindahkan kegelisahan yang luar biasa dengan toilet
  • Mendorong keluarga untuk menunjukkan cinta dan penerimaan di rumah dengan meniadakan ejekan
  • Diskusikan dinamik psikososial enkopresis dengan keluarga (e.g, pola keluarga, kekacauan dalam keluarga, persoalan penghargaan terhadap diri sendiri dan pembatasan karakteristik diri sendiri)
  • Diskusikan jalan untuk mendapatkan penghargaan atas tingkah laku kebersihan
  • Menghubungi keluarga untuk terapi sesuai kebutuhan
Perawatan Daerah Insisi
Definisi: Membersihkan, memantau dan meningkatkan penyembuhan di daerah luka yang
               ditutup dengan jahitan operasi, potongan atau serabut lainnya

Aktivitas:
  • Menjelaskan prosedur kepada pasien dengan menggunakan persiapan sensorik
  • Memeriksa daerah insisi untuk redness atau tanda dari dehiscence atau evisceration
  • Catat karakteristik dari sesuatu pengeringan
  • Monitor proses penyembuhan di daerah insisi
  • Bersihkan area di sekitar insisi dengan cara memebersihkan sesuai kebutuhan
  • Keringkan dari area yang bersih ke daerah yang kurang bersih
  • Monitor insisi untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi
  • Gunakan secara steril, kwas ujung kapas untuk membersihkan secara tepat daerah yang sulit dijangkau seperti bagian yang dalam, bagian sempit dari luka, atau menahan luka
  • Bersihkan daerah di sekitar tempat saluran atau selang penyaluran yang terakhir
  • Mempertahankan posisi dari suatu tabung penyaluran
  • Mempergunakan bidang penutupan sesuai kebutuhan
  • Menggunakan obat salep antiseptic sesuai permintaan
  • Mengangkat jahitan operasi,  serabut atau potongan yang teridentifikasi
  • Mengganti balutan sesuai waktu yang ditentukan
  • Menggunakan balutan untuk melindungi daerah insisi sesuai kebutuhan
  • Fasilitasi pasien untuk melihat insisinya
  • Mengajarkan pada pasien bagaimana perawatan dari insisi pada waktu mandi
  • Ajarkan pasien bagaimana meminimalisir stress pada daerah insisi
  • Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana perawatan dari insisi termasuk tanda dan gejala infeksi